ABC

Gagal ke Australia Karena Ombak Besar, 18 Pencari Suaka Ditahan di Sukabumi

Sebanyak 18 orang asal India, Bangladesh, dan Pakistan gagal memasuki wilayah Australia dan kini ditahan pihak Imigrasi di Sukabumi. Mereka mengaku membayar Rp 6,5 juta (630 dolar) perorang untuk naik perahu, jauh di bawah tarif yang selama ini dikenakan oleh sindikat penyelundup manusia.

Menurut Budi Santoso dari Satgas Anti Penyelundupan Manusia, ada 21 penumpang perahu bernama "Ayu" tersebut, termasuk ke-18 pencari suaka.

Perahu itu  ditemukan oleh nelayan di perairan Cianjur, Rabu (23/9/2015), dan akhirnya dibawa ke darat.

Salah seorang pencari suaka bernama Muhammad Jahir Hussain asal Bangladesh mengatakan perahu yang mereka tumpangi mencoba memasuki Pulau Christmas Island, namun terhalang oleh ombak besar.

Akibatnya, kata Jahir Hussain, perahu tersebut terpaksa mencari pertolongan untuk bisa kembali ke wilayah pantai selatan Jawa Barat.

Pria Bangladesh Muhammad Jahir Hussain mengaku membayar Rp 6,5 juta untuk mencoba masuk ke Australia dengan perahu.
Pria Bangladesh Muhammad Jahir Hussain mengaku membayar Rp 6,5 juta untuk mencoba masuk ke Australia dengan perahu.

 

Jahir mengaku meninggalkan Bangladesh melalui Thailand, Malaysia dan kemudian Indonesia untuk bisa mencapai tujuan akhirnya yaitu Australia.

"Jadi Jakarta ke Australia, saya membayar Rp 6,5 juta (sekitar $630)," katanya kepada ABC.

Jumlah ini jauh di bawah tairf yang dikenakan sindikat penyelundupan manusia yang biasanya mencapai puluhan juta rupiah perorang.

Ini merupakan perahu pertama yang mencoba masuk ke Australia setelah terjadinya pergantian perdana menteri dari Tonny Abbott ke Malcolm Turnbull.

PM Turnbull pekan ini menegaskan, pemerintahannya tidak akan menjalankan kebijakan yang nanti bisa menguntungkan para penyelundup manusia.

"Tidak akan ada proses penempatan di Australia bagi pencari suaka yang saat ini berada di Pulau Manus dan di Nauru. Mereka tidak pernah diperbolehkan menginjakkan kaki di Australia," tegas PM Turnbull.

"Saya sadari bahwa ini kebijakan yang keras. Tapi kebijakan ini terbukti efektif," tambahnya.

Perahu ini terdampar setelah gagal membawa 18 pencari suaka ke wilayah Australia.
Perahu ini terdampar setelah gagal membawa 18 pencari suaka ke wilayah Australia.

 

ABC mencoba menggali informasi apakah pergantian pimpinan pemerintahan di Australia berpengaruh terhadap dimulainya kembali penyelundupan manusia ke Australia.

Namun polisi yang memproses ke-18 pencari suaka itu menjelaskan dari keterangan yang mereka peroleh tidak ada motif tersebut.

Kepada ABC, Jahir mengaku ingin datang ke Australia karena "Kemiskinan, ketidaksabilan dan kerusuhan" di Bangladesh.

Kini [ara pencari suaka itu diproses lebih lanjut oleh pihak Imigrasi Indonesia.

Mereka yang memiliki status pencari suaka yang diterbitkan oleh badan pengungsi PBB, UNHCR, kemungkinan akan dilepas.