ABC

Gadis Kecil 9 Tahun Tinggalkan Australia untuk Dinikahkan

Seorang anak perempuan berusia 9 tahun asal Sydney, dikabarkan telah meninggalkan Australia untuk dinikahkan di luar negeri oleh orangtuanya.

Pusat Pelayanan Kesehatan bagi Imigran Wanita di Sydney Barat mengatakan mereka mendapat keterangan hari Senin mengenai kasus yang melibatkan seorang anak gadis berusia sembilan tahun.

Pusat tersebut sudah berbicara dengan ibu sang anak perempuan, namun tidak bisa mendapatkan keterangan lebih lanjut. Diperkirakan anak tersebut akan dinikahkan di Timur Tengah. ABC belum bisa mendapatkan konfirmasi mengenai kebenaran berita tersebut.

Pemerintah Australia ingin menekan angka pernikahan di bawah umur. Flickr/cc. Jan Smith

Menteri Kehakiman Federal Australia Minister Michael Keenan mengatakan pemerintah sudah meluncurkan rencana keamanan pernikahan yang diatur, yang akan memungkinkan para wanita muda di Australia memberikan laporan bila mereka dipaksa menikah muda.

"Kami sangat berharap bahwa bila seseorang mengetahui adanya tindakan kriminal seperti untuk melapor atau membantu melaporkan sehingga kami bisa melakukan sesuatu," kata Keenan.

""Kami akan menyediakan berbagai materi yang bisa membantu masyarakat mengetahui apa saja yang harus mereka lakukan, sehingga tindak kriminal seperti ini bisa dilaporkan dan pihak berwenang bisa melakukan sesuatu," tambahnya.

Namun Dr Eman Sharobeem, direktur Pusat Kesehatan bagi Wanita Imigran mengatakan strategi ini tidak akan berhasil karena banyak wanita muda yang tidak akan melaporkan hal tersebut karena ini berhubungan dengan keluarga mereka.

"Pernikahan paksa dan pengantin di bawah umur terjadi di banyak masyarakat yang berbeda-beda, komunitas ini tidak akan menulis di online atau berbicara dengan media mengenai apa yang terjadi dalam keluarga mereka," klata Sharobeem.

"Saya tidak mengharapkan kita akan memenjarakan para orang tua. Saya sudah berbicara banyak diantara mereka mengenai perlunya berbicara dengan pihak berwenang, namun segera setelah saya mengatakan hal tersebut, mereka langsung berkata "kami tidak akan mau lagi berbicara dengan anda."

Menurut Dr Sharobeem. yang harus dilakukan pemerintah adalah menyediakan sumber daya lebih banyak untuk melakukan kegiatan pendidikan di tingkat akar rumput, dan mengajarkan kepada anak-anak perempuan untuk berbicara dengan orang tua mereka.

"Ajari mereka bagaimana berbicara dengan orang tua mereka, karena ibu mereka berniat mengirim mereka untuk menikahi pria yang tidak dikenal sebelumnya. Ini yang  paling sering kami dengar dari para gadis tersebut," kata Dr Sharobeem.

Pemerintah mengatakan rencana aksi nasional ini merupakan strategi yang dilakukan Australia guna mengatasi persoalan kawin paksa untuk masa lima tahun mendatang.