ABC

Gadis Australia Ini Hidup 40 Jam Tanpa Teknologi

Abbey Mardon 'membuang' ponsel pintar, laptop, dan semua piranti teknologi yang dimilikinya sebagai bagian dari kampanye 'Kelaparan 40 Jam' atau 40 Hour Famine, yang dicetuskan organisasi World Vision Australia. Apa katanya tentang pengalaman ini?.

Sekarang ini, sulit rasanya membayangkan untuk berpisah dengan ponsel pintar atau komputer anda selama lebih dari beberapa jam.

Abbey Mardon, Duta Pemuda organisasi World Vision, baru saja melakukannya. Ia 'membuang' gadget-nya sebagai bagian dari kampanye '40 Hour Famine' – yang mampu menggalang 200 juta dolar (atau setara Rp 2 triliun) di seluruh Australia selama 40 tahun terakhir, untuk menolong mereka yang hidup dalam kemiskinan di seluruh dunia.

Masyarakat yang ikut ambil bagian dalam kampanye ini diminta untuk melepaskan sesuatu yang penting bagi mereka, seperti makanan, furnitur, listrik, dan bahkan berbicara.

Abbey memilih untuk melepas semua teknologi yang diciptakan selama 40 tahun terakhir (yang meliputi email, internet, ponsel, dan microwave) dan mengatakan, pengalaman ini memberinya kesempatan untuk melakukan sejumlah hal favoritnya.

Berikut cerita Abbey tentang bagaimana ia mengisi hari-harinya:

Menjadi kreatif

Abbey dan temannya, Lorna, menghabiskan siang hari dengan membuat benda seni serta kerajinan. Ia mengatakan, ini adalah salah satu kegiatan 'favoritnya yang ia lupakan'.

Abbey Mardon dengan temannya, Lorna, membuat karya senin dan kerajinan ketimbang menghabiskan waktu di depan komputer atau ponsel.
Abbey Mardon dengan temannya, Lorna, membuat karya senin dan kerajinan ketimbang menghabiskan waktu di depan komputer atau ponsel.

Menikmati aktivitas luar ruangan

Lepas dari teknologi memberi Abbey kesempatan untuk menikmati cuaca hangat dan aktivitas berkebun. Ia memilih sayuran untuk makan malam dan mencabuti rumput liar.

Dengan hanya beberapa jam yang tersisa dari kampanye 40 jam tanpa teknologi, Abbey Mardon bekerja di kebun memilih bayam untuk makan malam.
Dengan hanya beberapa jam yang tersisa dari kampanye 40 jam tanpa teknologi, Abbey Mardon bekerja di kebun memilih bayam untuk makan malam.

Menghabiskan waktu untuk bertatap muka dengan siapa saja

Terlepas dari menghabiskan waktu berkualitas dengan teman-teman dan keluarganya selama kampanye 40 Hour Famine, Abbey juga bebricara di depan para siswa SMA Pinjarra di Australia Barat, tentang pengalamannya menjadi relawan di Timor Leste.

"Saya sangat menikmati waktu di mana saya tak harus memantau Facebook dan merasa harus waspada akan segala sesuatu yang terjadi, saya sadar meski ada waktunya untuk membuka Facebook (tetap terhubung dengan teman-teman), saya menikmati kondisi tak terikat dengan hal tersebut dan saya mampu menikmati waktu saya dengan orang-orang," ceritanya.

Abbey Mardon berbicara di SMA Pinjarra, Australia Barat, selama kampanye '40 Hour Famine'.
Abbey Mardon berbicara di SMA Pinjarra, Australia Barat, selama kampanye ’40 Hour Famine’.

Sementara Abbey mengatakan, ia benar-benar menikmati waktunya yang bebas dari teknologi, ia berujar "Bagian yang paling menantang adalah menyadari betapa seringnya saya menggunakan ponsel ketimbang melakukan hobi saya, dan karena itu lebih mudah, ketimbang saya membutuhkanya. Ketika menunggu bis dan sebelum tidur dan di kala momen-momen seperti itu, saya sadar telah menggunakan ponsel untuk mendistraksi pikiran saya ketimbang menikmatinya."

Untuk membaca lebih banyak cerita seperti ini, 'like' akun Australia Plus di Facebook: facebook.com/AustraliaPlus.