ABC

Gadis 19 Tahun di Australia Meninggal Terlindas Banteng di Peternakan

Seorang perempuan berusia 19 tahun dilindas oleh seekor banteng sampai mati di selatan negara bagian Australia Barat (WA). Keluarganya menggambarkan korban sebagai “anak perempuan yang cantik” dan “sosok yang penuh kasih” dan juga seorang penunggang kuda terampil.

Alexandra Henderson meninggal saat mencoba menggiring banteng besar di padang rumput yang terletak di sebuah peternakan di wilayah Dalyup, 35 kilometer barat laut Esperance, WA.

Alexandra, yang merupakan warga lokal Dalyup, tengah bekerja sendiri saat si banteng mendorongnya ke gerbang, melindas kepalanya pada hari Senin (31/7/2017) pagi.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kepolisian WA, keluarganya mengatakan bahwa mereka “hancur” karena kehilangan anak perempuan mereka.

“Saat ini kami merasa tenang karena sekarang ia berada di tempat yang menyenangkan dalam hidupnya,” kata mereka.

“Alexandra masih muda tapi ia telah bekerja dengan hewan dan peternakan di sepanjang masa hidupnya, termasuk dengan sapi.”

“Ia adalah seorang penunggang kuda yang kompeten, menunggang dan melatih kuda kami. Ia juga seseorang yang sangat peduli terhadap dunianya dan terhadap mahkluk hidup yang ia ajak kerjasama.”

"Saat ini kami terngiang akan kenyataan bahwa kami telah menghabiskan banyak waktu bersamanya, dan bahwa kami tinggal di sebuah komunitas yang telah membantu kami dengan curahan cinta dan dukungan."

Alexandra Henderson digambarkan sebagai gadis muda yang bersemangat, kata keluarganya.
Alexandra Henderson digambarkan sebagai gadis muda yang bersemangat, kata keluarganya.

Supplied: WA Police

Terjebak di antara banteng dan gerbang

Petugas polisi di Esperance, yakni Richard Moore, mengatakan bahwa Alexandra telah terdorong masuk ke sebuah gerbang oleh hewan tersebut.

Ia mengatakan bahwa pekerja di peternakan tersebut mendapati Alexandra terbaring tak sadarkan diri sekitar lima menit setelah ia terluka dan segera mulai melakukan CPR (bantuan pernafasan).

“Entah bagaimana, ia terjebak antara banteng dan gerbang … sayangnya kepalanya hancur dan dia mengalami beberapa luka parah,” kata Sersan Senior Moore.

Alexandra dilarikan ke rumah sakit namun beberapa saat kemudian dinyatakan meninggal akibat luka-lukanya.

“Staf medis di sana melakukan yang terbaik untuk mencoba dan menyelamatkannya, tapi sayangnya mereka tak bisa melakukannya dan ia meninggal sekitar pukul 13.30,” ujar Sersan Moore.

Keluarga Alexandra juga berterima kasih kepada mereka yang mencoba menyelamatkan nyawa putri mereka.

"Kami juga sangat menghargai orang-orang yang berusaha menyelamatkan putri kami yang cantik, mereka yang hadir di peternakan, awak ambulans dan tim di rumah sakit Distrik Esperance yang melakukan semuanya dengan kemampuan terbaik mereka untuk mencegah Alexandra meninggalkan kami terlalu cepat," ujar pihak keluarga.

Sersan Senior Moore mengatakan bahwa kematian Alexandra begitu tragis.
Sersan Senior Moore mengatakan bahwa kematian Alexandra begitu tragis.

ABC News: Sam Tomlin

Sersan Senior Moore mengatakan, para inspektur dari lembaga WorkSafe diharapkan mulai menyelidiki lokasi kejadian pada hari Selasa (1/8/2017).

Ia menggambarkan kejadian itu sebagai kasus yang sangat menyedihkan.

“Saya pernah menyaksikan orang meninggal akibat terjatuh dari kuda,” sebutnya.

“Tapi, terjebak di antara banteng dan gerbang logam tak hanya tragis bagi korban dan keluarga, tapi petugas ambulans juga harus menghadapinya.”

Ia mengatakan, masih sulit untuk menarik banyak kesimpulan lebih lanjut sementara penyelidikan polisi sedang berlangsung, namun pekerjaan di peternakan relatif tetap aman.

Banteng tak bisa diprediksi

Jurubicara lembaga Farmsafe WA, Maree Gooch, mengatakan bahwa ini adalah kejadian tragis bagi komunitas Dalyup dan Esperance.

“Pada tahap ini, yang bisa kami tawarkan adalah dukungan untuk keluarga dan masyarakat,” tuturnya.

"Esperance telah mengalami cukup banyak tragedi.”

“Saya berpikir bahwa masyarakat bisa berkumpul bersama … Saya akan mendorong orang untuk mencari dukungan jika mereka membutuhkannya.”

Banteng bisa berisiko terhadap manusia dalam waktu yang singkat.
Banteng bisa berisiko terhadap manusia dalam waktu yang singkat.

ABC Rural: Laura Poole

Gooch adalah seorang mantan peternak sapi dari Teluk Bremer. Ia mengatakan bahwa korban jiwa jarang terjadi, namun orang-orang yang bekerja dengan hewan besar dan sering temperamental perlu waspada terhadap risikonya.

“Kadang-kadang mereka tak bisa diprediksi, jadi kami harus sangat waspada dan sangat berhati-hati,” kata Gooch.

“Sekejap saja, mereka bisa berubah sikap dan Anda tak menyadarinya.”

Ia mengatakan, tiga orang telah meninggal di peternakan WA tahun ini -jumlah yang ia sebut “jauh lebih rendah” daripada negara-negara bagian lain.

“Tapi itu masih tiga keluarga yang tak memiliki anggota keluarga mereka,” kata Gooch.

Sebuah laporan akan disiapkan untuk petugas pemeriksa jenazah.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

Diterbitkan: 17:30 WIB 02/08/2017 oleh Nurina Savitri.