ABC

Freedom Flotilla kritik sikap Australia atas pengungsi Papua

Kelompok aktivis yang menamakan diri Freedom Flotilla menuding pemerintah Australia berusaha cuci tangan dalam kasus sekelompok pencari suaka dari Papua, yang telah ditransfer dari Selat Torres ke Papua Nugini untuk diproses lebih lanjut.

Jurubicara Freedom Flotilla, Ruben Blake, mengatakan, kelompok pencari suaka itu ikut dalam upacara penyambutan dengan penyerahan air suci dan abu dari para sesepuh Aborigin Australia di Provinsi Papua, Indonesia.

Dikatakan, akibat keterlibatan itu, mereka terancam ditangkap oleh aparat keamanan Indonesia, sehingga mereka meminta suaka di Australia.

Para warga Papua itu dicegat di Selat Torres pada hari Rabu pekan lalu dan langsung dikirim ke Papua Nugini keesokan harinya.

Ruben Blake mengatakan kepada ABC, pemerintah Australia menyerahkan mereka kepada pihak berwenang Papua Nugini.

"Pemerintah Australia nampaknya berusaha agar mereka dimukimkan bersama pengungsi Papua yang berjumlah 10 ribu atau lebih di PNG," katanya. "Situasi di sana benar-benar mengenaskan."

Blake mengatakan, pemerintah Australia berusaha mencegah para pencari suaka itu didampingi penasehat hukum.

Menurutnya, Australia mempunyai tanggung-jawab untuk mempertimbangkan permohonan suaka para warga Papua itu.