ABC

Foto Pemakaman Semakin Jadi Tren di Australia

Sentuhan tangan di bahu, tatapan seorang gadis muda yang tertuju ke peti mati, pelukan yang penuh kasih antara seorang janda yang sedang berduka dan seorang kerabat – inilah saat-saat indah yang memotivasi John Staynor dalam melakukan pekerjaannya sebagai fotografer pemakaman profesional.

Selama 10 tahun terakhir, John Staynor telah memotret beragam emosi keluarga dan kerabat saat mereka mengucapkan selamat tinggal pada orang yang mereka cintai.

“Saya mengalami krisis paruh baya saat berusia 40 tahun, dan saya tidak ingin menjadi fotografer pernikahan lagi,” katanya.

“Seorang tetangga meminta saya untuk melakukan pemotretan pada acara pemakaman dan saya berpikir, ‘Saya kecanduan dengan jenis pemotretan seperti ini’. Ini adalah ruang yang sangat menarik untuk berada di dalamnya.”

anak kecil di sebuah pemakaman
John Staynor mengatakan berbeda dengan orang dewasa, perilaku anak-anak ibarat 'cermin dari emosi' dalam sebuah prosesi pemakaman.

Supplied: John Staynor

John Staynor bukan tamu biasa yang akan Anda lihat di pemakaman, meskipun praktik untuk memotret acara semacam itu semakin sering terjadi.

Dia dipekerjakan untuk menghadiri setidaknya satu prosesi pemakaman setiap minggunya di Sydney, New South Wales (NSW) dan mengatakan bahwa periode setelah Natal merupakan hari-hari tersibuknya.

“Saya mendapati bahwa banyak keluarga menginginkan [jasa] seorang fotografer demi pasangan yang masih hidup yang mungkin menderita Alzheimer,” katanya.

“Mereka menginginkan foto-foto pemakaman itu sebagai materi yang dapat membantu ingatan untuk menjelaskan bahwa pasangan mereka telah meninggal.”

John Staynor mengatakan bahwa foto-fotonya juga digunakan sebagai rekaman catatan untuk anggota keluarga yang berada di luar negeri yang tidak dapat menghadiri pemakaman dengan pemberitahuan yang singkat.

Sepanjang karirnya selama satu dekade terakhir, dia hanya memiliki satu keluhan dari seseorang yang mempersoalkan ketidakhadirannya di acara pemakaman untuk mengambil foto.

John Staynor
John Staynor memotret dirinya sendiri di acara pemakaman pertama yang diabadikannya untuk membantu seorang tetangga.

ABC Radio Sydney: Amanda Hoh

Tetap bersikap menghormati itu penting

John Staynor memiliki aturan yang selalu diikutinya, dan dia selalu mencoba untuk tetap “tidak terlihat” sepanjang waktu bertugas.

Dia menggunakan lensa zoom, tidak pernah menyela proses pemakaman, dan tidak pernah menggunakan lampu kilat selama prosesi pemakaman berlangsung.

Pekerjaannya dimulai saat para tamu tiba, terus berlanjut hingga prosesi misa hingga proses penguburan jenazah ke liang lahat, lalu ketika para tamu beranjak pergi.

“Saya tidak akan pernah duduk di kursi depan bersama keluarga yang berduka, tapi kalau bisa saya akan mendekat dari sisi samping … dekat paduan suara, misalnya lalu dari sana saya bisa memotretnya,” katanya.

“Saya mencoba membangun kronologi dari hari pemakaman tersebut. Sangat berhati-hati.”

Menangkap momen kecil

Apa yang membuat kagum John Staynor tentang sebuah prosesi pemakaman adalah momen yang paling tidak diharapkan orang untuk mereka lihat dilembaran foto yang dicetak.

Dalam satu album foto yang dia kumpulkan bagi janda dari mendiang seorang perwira polisi adalah sebuah jepretan gambar favorit Staynor adalah ciuman penuh cinta antara suami dan istri.

Foto favoritnya yang lain adalah cucu-cucu dari polisi tersebut yang melompat ke udara dengan senyuman di wajah mereka, akhirnya bisa melepaskan beberapa energi setelah berjam-jam “bersikap baik” menjalani prosesi pemakaman tersebut.

para cucu mendiang melompat
John Staynor mengatakan fotorafi pemakaman bebas dari tekanan.

Supplied: John Staynor

Dia masih mengingat pemakaman pertama yang pernah diabadikan gambarnya.

“Orang pasti menduga kalau seorang janda itu akan sangat berduka, tapi berdasarkan pengalaman saya yang pasti adalah apa yang terjadi ternyata sama sekali tidak demikian,” katanya.

“Pada pemakaman pertama yang saya abadikan, sang janda justru menjadi sosok yang menghibur semua orang yang hadir dalam prosesi pemakaman tersebut.”

John Staynor mengatakan bahwa dia berusaha menangkap pancaran kasihan sayang diantara keluarga dan kerabat di setiap acara pemakaman.

“Dalam satu pemakaman saya mengambil gambar seorang berkabung yang menyentuh putra almarhum di bahu.

“Ini adalah saat-saat yang sangat kecil. Gerakan kecil dari orang-orang yang bersikap baik satu sama lain, dan bagi saya itulah inti dari karya fotografi saya.”

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.