ABC

Fosil Sperma Tertua Ditemukan di Queensland

Sperma tertua di dunia yang telah menjadi fosil di dalam kotoran kelelawar berhasil ditemukan di sebuah lokasi penelitian arkeologi di pedalaman Queensland, Australia. Fosil yang masih lengkap dengan organ reproduksi tersebut diperkirakan berusia 17 juta tahun.

Demikian terungkap dalam laporan Proceedings of the Royal Society B yang dirilis pekan ini.

"Belum pernah ada penemuan sperma yang telaj menjadi fosil seperti ini sebelumnya," jelas Professor Mike Archer dari University of New South Wales, di Sydney. "Ini adalah sperma tertua di dunia."

Menurut Prof Archer, peneliti sudah terbiasa dengan fosil berupa tulang-belulang namun mereka tidak pernah menduga sperma juga akan terbekukan selama 17 juta tahun.

Sperma tersebut berasal dari binatang Ostracod, sejenis udang-udangan, yang hidup sekitar 500 juta tahu silam.

"Ini binatang kecil yang memiliki cangkang. Jika kita melihat isi dalamnya akan tampak seperti kepiting kecil yang berusaha menyembunyikan diri," jelas Prof Archer.

Tim peneliti ini menemukan fosil Ostracod jenis betina dan jantan di situs Bitesantennary di daerah Riversleigh World Heritage di Queensland.

Menurut Prof Archer, situs ini dahulu kala merupakan kolam di dalam gua di hutan tropis yang merupakan sarang kelelawar.

Prof Archer menduga binatang Ostracod purba tersebut terjebak di tengah "hujan kotoran" kelelawar.

Temuan fosil tersebut kemudian diuji oleh tim peneliti di Eropa, yang kemudian memastikan seluruh aspek dari binatang tersebut tampak jelas dengan menggunakan x-ray.

Dengan ukuran hanya beberapa milimeter, binatang ini memiliki sistem reproduksi sekitar sepertiga dari seluruh badannya.

Jenis jantan binatang ini memiliki ukuran sperma sekitar satu sentimeter.

Temuan ini menunjukkan bukan hanya organ tapi juga struktur di dalam sel-selnya.