ABC

Filiphina mulai mendata kerusakan akibat Utor

Petugas penyelamat Filiphina menggunakan helikopter dan alat berat untuk mencapai kota yang terisolasi karena Topan Utor yang mengakibatkan puluhan ribu orang kehilangan rumah.

Topan Utor dianggap sebagai badai yang paling kuat menghantam Filipina tahun ini dan menewaskan sedikitnya dua orang serta 15 orang hilang di wilayah utara negara itu.

Angin topan itu membawa hembusan angin dengan kekuatan 200 kilometer per jam saat menghantam sebagian wilayah Filiphina kemarin.

Juru bicara Dewan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional Reynaldo Balido bercerita badai membuat pepohonan tumbang, atap rumah copot dari bangunan utama, tiang listrik dan menara listrik telah runtuh."

"Kekuatannya seperti Bopha," kata Balido, merujuk pada peristiwa topan yang paling mematikan tahun lalu yang melanda melanda Filipina selatan pada bulan Desember serta  menewaskan lebih dari 1.000 orang.

Kedua korban dikonfirmasi adalah seorang pria yang tenggelam dan satu lagi yang tertimbun tanah longsor.

Di antara 15 orang dinyatakan hilang terdapat seorang wanita yang terakhir terlihat s di atas atap rumahnya menangis meminta bantuan dan tersapu oleh sungai yang meluap.

"Warga dievakuasi sebelum serangan topan tapi dia (korban) menolak untuk dievakuasi," kata Norma Talosig, Kepala Pertahanan Sipil untuk Filiphina bagian timur laut.

Talosig mengatakan topan tersebut juga telah menyebabkan kerusakan parah pada peternakan di provinsi Isabela yang merupakan salah satu produsen beras dan produsen jagung terbesar Filiphina.

Petugas memprioritas penyelamatan di tiga kota provinsi Aurora di pantai timur pulau utama Luzon yang terdampak langsung oleh Topan Utor.

Tim penyelamat mengerahkan alat berat untuk membersihkan jalan raya yang mengarah ke kota tempat tinggal bagi 45.000 orang.

Jalan raya terblokir oleh tanah longsor, banjir dan batang pohon jatuh.

Menurut juru bicara militer Filiphina bagian utara, Mayor Ernesto Garcia,  Tentara yang melintasi jalan longsor-terhambat untuk menjangkau daerah-daerah terpendil dan mengatakan mereka melihat kerusakan rumah dan bangunan lainnya, namun warga melaporkan tidak ada korban.

Tiga helikopter militer juga terbang ke daerah daerah itu sambil membawa bantuan dan ahli untuk memperkirakan kebutuhan jangka panjang.

Ratusan orang meninggal setiap tahun di Filipina dari sekitar 20 topan atau badai tropis yang menghantam negara itu setiap tahunnya.

Filipina adalah salah satu negara yang paling rentan terhadap bencana topan.

Posisinya terletak di mana badai sering melanda setelah muncul dari Samudera Pasifik dan bergerak ke barat.