ABC

Festival Komedi Adelaide Diwarnai Tudingan Anti-Kristen

Panitia penyelenggara event Adelaide Fringe Festival menyatakan pihaknya tidak akan membatalkan pertunjukan oleh komedian asal kota Melbourne, Josh Ladgrove yang dikecam karena dianggap anti-Kristen.

Pertunjukan komedi tunggal Josh Ladgrove dalam lakon bertajuk  ‘Come Heckle Christ’  dipastikan akan tetap digelar dalam festival komedi,  Adelaide Fringe Festival pada bulan ini, meskipun menuai protes dari banyak kalangan.

Pertunjukan komedi 'Come Heckle Christ' yang tengah disorot itu memang dimulai dengan Ladgrove yang berambut panjang dan berjenggot tiba di atas panggung dengan jubah menjuntai dan salib seadanya.

Meski demikian, komedian asal Melbourne, Victoria itu menegaskan kalau pertunjukannya tidak mengkritik suatu agama.

"Pertunjukan itu hanya memberikan kesempatan bagi penonton untuk menikmati tokoh Heckle yang bodoh yang diperankan oleh saya selama satu jam,” kata Ladgrove menjelaskan pertunjukannya.

"Seluruh pertunjukan itu hanya improvisasi, tidak ada naskah, tidak ada premis, tidak ada ide  atau keyakinan awal soal apa yang harus dikatakan didalam pertunjukan itu,” tambahnya.

"Pertunjukan saya tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan agama atau Kristus, judul Kristus saya gunakan semata hanya agar judulnya menarik saja.” katanya.

Ladgrove juga mengatakan ia menampilkan pertunjukan serupa pada ajang Melbourne Fringe Festival tahun lalu dan tidak ada yang protes. Oleh karena itu ia sangat terkejut jika jadwal pertunjukannya di Adelaide kali i ni diprotes.

"Saya juga menilai Kristus itu bukan topik yang kontroversial, saya menilai itu bukan topik sensitif dan kelewat batas,” katanya.

"Tentunya jika kita tidak bisa bercanda sedikit saja mengenai agama dan jika kita tidak memiliki kebebasan berekspresi, lalu untuk apa kita memilih menjadi masyarakat demokratis?”  kritik Ladgrove.

Desakan agar show dibatalkan

Meski demikian, pendeta Fred Nile dari Partai Demokrasi Kristen di NSW dalam akun twitternya mempertanyakan mengapa pemerintah Australia Barat dan BankSA mendukung ‘Kebencian terhadap Kristen”.

Dia mengatakan "Kebebasan berbicara tidak lantas membolehkan penghinaan” dan dia juga mendorong warga untuk menulis email desakan kepada pemerintah Australia Selatan dan BankSA agar menghentikan penayangan pertunjukan Ladgrove.

Kritik ini menuai protes dari sejumlah pengunjung yang menuliskan makiannya di halaman Facebook Adelaide Fringe Festival dan BankSA.  Makian itu antara lain mengatakan mereka merasa ‘jijik’ dan menyayangkan pertunjukan Ladgrove dimasukan dalam festival tersebut.

Meski demikian tidak semua menolak pertunjukan Ladgrove, sebagian masyarakat tetap mendukung acara itu dan mengatakan kalau show itu mewakili ‘kebebasan berekspresi’.

Dalam pernyataannya, juru bicara BankSA mengatakan mereka memahami sepenuhnya dan menghormati keprihatinan  yang diekspresikan mengenai pertunjukan Ladgrove dan telah meneruskan keluhan itu kepada pihak penyelenggara festival.

"BankSA mendukung penyelenggaraan festival itu karena mendapat sambutan luas dikalangan warga Australia Selatan dan pengunjung,” dikutip dari pernyataan yang dirilis BankSA.

Direktur Adelaide Fringe Festival, Greg Clarke mengatakan warga harus memutuskan sendiri sikapnya atas pertunjukan tersebut.

"Adelaide Fringe digelar sebagai wadah terbuka untuk berbagai kebudayaan pinggiran dan itu artinya siapa saja bisa menampilkan karyanya di event ini,” katanya.

Greg Clarke mengaku sangat prihatin  mengenai keberadaan sejumlah orang yang menyasar organisasinya.