ABC

Federal Kurang Antisipasi Dampak Penutupan Pabrik Holden

Menteri Utama Australia Selatan, Jay Weatherill mengkritik pemerintah federal yang dinilai kurang tanggap menangani dampak penutupan  pabrik otomotif Holden.

Produsen mobil ikonik ini resmi mengumumkan penutupan  pabriknya di Australia pada tahun 2017 dan memaksa 2.900 orang karyawannya kehilangan pekerjaan.

Di Australia Selatan, ada sekitar 1.600 orang karyawan dari dua pabrik Holden di Elizabeth dan Adelaide yang akan  dirumahkan. Sementara di Victoria ada 1.300 orang yang akan diberhentikan dari pekerjaannya.

Untuk membahas masalah ini Menteri Utama Australia Selatan, Weatherill dan Menteri Utama Victoria, Denis Napthine kamis (12/12/2013) bertemu dengan PM Tony Abbott dan bendahara Joe Hockey untuk membahas  dukungan bagi pekerja dan ekonomi lokal di kedua negara bagian tersebut.

Menteri Utama Australia Selatan yang berasal dari Partai Buruh, Jay Weatherill mengkritik pemerintah federal yang dianggap ‘kurang persiapan”.

"Mereka tidak punya rencana, ingat ini adalah keputusan yang didesak oleh pemerintah tapi mereka sendiri tidak punya rencana yang siap diterapkan untuk menyikapinya,” katanya usai pertemuan.

"Sangat jelas kalau pemerintah federal tidak melihat ada keterdesakan dalam isu ini. Saya lihat Canberra tidak menghargai besarnya perubahan yang terjadi di Australia Selatan maupun perekonomian  nasional sebagai konsekwensi dari penutupan Holden ini,” katanya.

Tapi koleganya dari Partai Konservatif di Victoria, Napthine  memiliki argumen berbeda.

"Menurut saya PM Abbott sangat paham  betapa pentingnya keputusan penutupan Holden ini dalam arti dampaknya terhadap ketenagakerjaan, terutama para pekerja dan keluarganya,” katanya.

"Saya kira dia juga paham soal dampak lanjutan terhadap rantai pasokan terhadap industri layanan otomotif ."

Kedua Menteri Utama ini mendorong Abbott memberikan bantuan untuk mengatasi dampak tutupnya pabrik Holden, tapi keduanya tidak menyebut besar angka dana yang dibutuhkan.

Desak infrastruktur dipercepat

Sebagai langkah darurat pertama, Weatherill meminta pemerintah federal segera menyetujui pembangunan jalan baru dan transportasi publik di negara bagiannya.

Kedua rencana infrastruktur itu sudah siap namun pelaksanaannya terganjal persetujuan dari pemerintah federal. Karenanya weatherill minta rencana pembangunan ini segera direalisasikan.

Namun menurutnya belum ada komitmen bantuan uang yang disinggung didalam pertemuannya dengan Abbott  (12/12/2013).

Sementara Menteri Utama Victoria,  Napthine meminta paket bantuan khusus bagi pekerja untuk menemukan pekerjaan baru, tapi tidak menegaskan jumlahnya berapa.

Seperti juga pemerintah federal, Napthine juga khawatir mengenai masa depan Toyota, satu-satunya produsen otomotif yang masih memiliki pabrik di Australia dan mempekerjakan lebih dari 4000 karyawan di pabriknya di Altona, Melbourne.

"Kami sebagai Pemerintah Victoria berharap dan percaya demi kepentingan jangka panjang pekerjaan dan perekonomian, kami pemerintah Victoria akan memberikan dukungan yang berkelanjutan untuk Toyota, "katanya.

Abbott juga telah berbicara dengan Bos Toyota Australia, Max Yasuda mengenai kekhawatiran dan harapan Toyota tidak ikut menutup pabriknya di Australia.

"Penting untuk diingat kalau Toyota punya model bisnis yang berbeda dengan Holden, dimana Toyota lebih berorientasi eksport dibandingkan dengan Holden belakangan ini” katanya Kamis pagi (12/12/2013).

"Saya berharap integrasi yang dilakukan Toyota  dalam operasi global perusahaannya berarti Toyota akan memiliki masa depan yang kuat dan sejahtera di Australia.”