Fakta-fakta Unik Soal Tulip di Australia
Salah satu acara popular di awal musim semi di negara bagian Victoria adalah Tesselaar Tulip Festival.
Untuk tahun ini, lebih dari 120 jenis tulip ditanam di lahan seluas lebih dari 10 hektar milik keluarga Tesselaar asal Belanda.
Berikut sejumlah fakta unik seputar festival tulip yang digelar di kawasan Silvan, kurang dari 2 jam dari kota Melbourne.
Tulip Berasal dari Turki, Bukan Belanda
Selama ini kita tahu jika bunga tulip berasal dari Belanda. Padahal, di Turki-lah festival bunga tulip pertama digelar di dunia.
“Tulip berasal dari Turki. Lebih dari 4.000 tahun lalu, Turki menjadi tuan rumah festival tulip pertama, … bahkan [tulip] menjadi simbol nasional di Turki,” ujar Paul Tesselaar, pemilik kebuh tulip Tesselaar.
“Mengapa kemudian banyak orang menganggap tulip berasal dari Belanda, karena negara Belanda yang memasarkan tulip ke penjuru dunia.”
Menurut Paul, harga tulip di Belanda bisa naik turun dan dengan mudah dipengaruhi faktor lain, layaknya harga saham. Karenanya, banyak orang yang mendapatkan untung dari berjualan tulip, tapi tak jarang juga yang mengalami kerugian.
Tulip yang ada di lahan tidak boleh dipetik, tapi jika Anda ingin membawanya ke rumah, bisa membeli bunga-bunga tulip yang sudah ditanam di dalam pot.
Membawa Tulip Belanda ke Australia
Paul menceritakan kakek dan neneknya, Cees dan Johanna Tesselaar bertolak dari Belanda ke Australia usai menikah di tahun 1939. Saat itu Melbourne dikenal sebagai ‘Tanah Harapan Baru’.
Di rumah barunya, mereka memiliki lahan perkebunan seluas lebih dari 10 hektar dan kemudian menanam tulip dari benihnya yang dibawa di dalam koper. Tidak seperti saat ini, dulu belum ada pembatasan produk hewan dan tanaman yang bisa dibawa masuk Australia untuk alasan biosekuriti.
Saat tulip bermekaran di pekarangan rumah mereka, banyak orang-orang yang melewati rumah mereka berhenti dan turun untuk melihat bunga tulip dari dekat.
Baru di tahun 1954, keluarga Tesselaar menggelar Festival Tulip yang jumlah bunga dan luas lahan yang ditanam tulip bertambah, setiap tahunnya.
Kini pengunjung membayar $26, atau sekitar Rp 260 ribu untuk orang dewasa, dan mereka yang dibawah 16 tahun bisa menikmati dengan cuma-cuma.
Ada lebih dari setengah juta tangkai tulip
“Tahun ini kami menanam lebih dari 120 jenis tulip… dan ada lebih dari setengah juta tulip yang ada disini,” ujar Paul.
Tulip memiliki masa hidup yang singkat, meski untuk menanamnya membutuhkan cukup banyak kerja keras.
Menurut Paul, tulip-tulip sudah ditanam sejak bulan Mei. Perawatan secara intensif dilakukan sepanjang musim dingin agar bisa berkembang sempurna pada pertengahan bulan September hingga Oktober.
Menjelang musim panas, tulip-tulip sudah terlihat layu dan Paul beserta pekerja kebun lainnya akan sibuk membabat habis tanaman tulip, agar lahan bisa ‘beristirahat’ dan siap untuk ditanam kembali.
“Cuaca Australia yang lebih panas dari negara asalnya, membuat tulip kurang bisa bertahan lama,” jelas Paul.
Jangan hanya menikmati bunga tulip
Dengan ratusan tangkai tulip, tentunya Anda ingin memotret tulip dari segala sisi… lengkap dengan selfie, tapi Anda tak perlu melakukannya selama berjam-jam, bukan?
Karena itu Paul dan keluarganya memiliki beragam hiburan yang bisa dinikmati para pengunjungnya.
Selama enam minggu akan ada tema yang berbeda-beda yang ditampilkan di festival ini. Dimulai dari pekan Turki, pekan Sungai Yarra dan Pegunungan Dandenong, pekan Belanda, pekan Kuliner dan Jazz, pekan Anak-anak, dan terakhir pekan Irlandia.
Pada pekan Turki misalnya, Anda bisa menikmati aneka makanan dan tarian asal Turki. Bertepatan dengan liburan anak sekolah, anak-anak dapat menikmati tulip dengan gratis di pekan Anak-anak.
Tapi setiap harinya, Anda bisa mengunjungi ‘Kampung Belanda’, melihat souvenir khas Belanda… hingga poffertjes, pancake khas Belanda dengan taburan tepung gula.
… Dan Secangkir Kopi dari Biji Kopi Sulawesi
Tepat di depan panggung utama, terdapat area dimana Anda bisa menikmati hiburan musik sambil makan dan minum.
Salah satu warung kopi yang ada di festival ini menyuguhkan beragam minuman kopi yang bijinya berasal dari Sulawesi.
Ikuti cerita-cerita menarik lainnya dari Australia melalui situs Australia Plus Indonesia dan bergabunglah bersama komunitas kami di Facebook Australia Plus Indonesia.