ABC

Facebook Luncurkan Drone Untuk Pancarkan Internet Dari Udara

Facebook dilaporkan telah berhasil membangun pesawat drone bertenaga sinar matahari, dengan sayap sepanjang sayap Boeing 737. Pesawat tanpa awak itu diharapkan bisa memberikan akses internet bagi daerah-daerah terpencil di seluruh dunia.

Pesawat bernama Aquila ini, beratnya lebih enteng dari sebuah mobil dan bisa berada di udara selama beberapa bulan, dan akan diujicobakan di Amerika Serikat beberapa waktu mendatang.

Menurut Direktur Teknik Konektivitas Facebook Yael Maguire, berat drone ini hanya sekitar 400 kg.

Pesawat drona Facebook memiliki sayap sepanjang sayap Boeing 737 namun beratnya cuma 400 kg.  (internet.org)
Pesawat drona Facebook memiliki sayap sepanjang sayap Boeing 737 namun beratnya cuma 400 kg. (internet.org)

 

Pesawat ini akan mengudara di ketinggian antara 18 ribu sampai 27 ribu meter, di atas ketinggian pesawat komersial, sehingga tidak akan terganggu oleh masalah cuaca.

"Misi kami adalah untuk menghubungkan orang di seluruh dunia," kata Jay Parikh, wakil presiden bidang teknik Facebook.

"Ini akan menjadi kesempatan baik bagi kita semua untuk memotivasi industri bergerak lebih cepat dengan teknologi ini," tambahnya.

Menurut Maguire, drone yang dibuat selama 14 bulan tersebut akan mampu terbang di udara selama 90 hari dalam satu kurun tertentu.

Balon gas helium akan dilekatkan pada pesawat itu dan diterbangkan ke udara. Sayap dari drone tersebut mencapai 42 meter.

Menurut Parikh, karena pesawat itu harus bergerak secara konstan agar bisa berada di udara, maka drone itu akan mengitari satu wilayah seluas tiga kilometer per segi.

Selama siang hari, pesawat itu akan naik ke ketinggian 27 ribu meter, dan di dalam hari turun ke ketinggian 18 ribu meter untuk menghemat energi.

Menurut para eksekutif Facebook, drone ini adalah bagian dari sebuah program bernama Aquila, yang bermaksud memberikan kesempatan kepada sekitar 10 persen warga dunia yang saat ini  belum memiliki akses internet.

Dalam keputusan terpisah, Facebook setahun lalu meluncurkan internet.org, sebuah inisiatif guna memberikan akses internet kepada sekitar 60 persen penduduk dunia yang masih belum memiliki koneksi yang stabil.

Parikh mengatakan Facebook tidak bermaksud menjual drone namun akan menggunakannya untuk memperluasa internet akses.

Meskipun belum ada masalah hukum atau masalah kebijakan lain soal uji coba di Amerika Serikat, menurut Maguire, mereka adalah perusahaan pertama yang akan menerbangkan drone di ketinggian tersebut.

Tim Facebook sekarang sedang bekerja sama dengan pembuat kebijakan untuk membuat pedoman bagi hal tersebut.

Reuters