ABC

Es Krim Rasa Tolak Angin Kini Bisa Ditemukan di Canberra

Warga Canberra Benjamin Djung yang suka menikmati es krim rasa Tolak Angin setiap kali berkunjung ke Yogyakarta, berhasil membujuk seorang pembuat es krim di ibukota Australia itu untuk membuat es krim ini. Berikut pengalaman Benjamin Djung.

Benjamin Dung. Foto:Koleksi pribadi.
Benjamin Dung. Foto:Koleksi pribadi.
Saat saya pergi ke Indonesia tahun ini, saya sangat menikmati es krim rasa Tolak Angin yang ditermukan di Yogyakarta.

Bisa dikatakan es krim rasa Tolak Angin tersebut paling enak yang pernah saya rasakan seumur hidup.

Es krim memiliki rasa mint yang berbeda atau sensasi 'dingin'. Tidak ada es krim lain yang pernah saya coba yang bisa menandinginya.

Sayangnya, saya hanya bisa mendapatkan es krim tersebut jika saya kembali ke Indonesia. Karenanya, saya benar-benar sedih ketika harus meninggalkan Indonesia.

Awal tahun ini, sebuah toko yang ahlinya membuat es krim dibuka di pusat kota Canberra, namanya Frugii.

Di toko ini, es krim dibuat dengan 'ajaib'. Pemiliknya, John Marshall yang memang jago meracik es krim menjadi terkenal di seluruh Canberra karena membuat es krim yang lezat dengan rasa-rasa unik.

Tentu ada rasa-rasa klasik seperti vanila, cokelat, dan strawberry, hingga ada rasa-rasa yang 'aneh' seperti Laksa Seafood dan Gulab Jamun, hidangan pencuci mulut khas Asia Selatan, seperti di India atau Pakistan.

Kemudian saya berpikir sebagai pembuat es krim yang mampu menyulap rasa-rasa unik, pastinya ia bisa meracik rasa dari jamu ternama asal Indonesia, Tolak Angin, bukan?

Minggu lalu, saya mencoba mendekati John Marshall di tokonya. Saya mencoba bertanya kepadanya apakah ia bisa membuat es krim rasa Tolak Angin, agar saya tak perlu jauh-jauh terbang ke Yogyakarta?

Ternyata ia tidak keberatan! Hari Selasa (7/10), ia mulai menjual es krim rasa tolak angin menurut versinya. Saya tentu menjadi konsumen pertamanya.

Perlu saya akui, es krim Tolak Angin ini benar-benar yang paling enak yang pernah saya makan. Ia berhasil membuat rasa yang tepat dengan sensasi segar mint yang sama dengan yang pernah saya coba di Yogyakarta.

Siapa yang menyangka kalau rasa jamu yang populer tersebut menjadi rasa es krim di Australia? John Marshall benar-benar pintar dengan apa yang dilakukannya.

Terima kasih John, karena telah mewujudkan impian saya. Pastinya saya akan kembali untuk membeli lebih banyak es krim rasa Tolak Angin.

Menu di toko es krim mulai menawarkan rasa Tolak Angin. Foto: Benjamin Djung.

*Benjamin Djung adalah mahasiswa jurusan Arts/Law pada Australian National University (ANU), yang juga belajar bahasa Indonesia dan Jawa. Benjamin lahir dan besar di Australia dari dua orang tua yang berasal dari Indonesia.