ABC

Erin Griffin, Sang Remaja Aktivis Kanker Akhirnya Tutup Usia

Seorang gadis perempuan 14 tahun yang mengkampanyekan kewaspadaan terhadap kanker usia dini atau kanker usia kanak-kanak akhirnya meninggal dunia setelah mencetak sejarah melalui partisipasinya dalam sebuah percobaan terapi gen.

Erin Griffin meninggal dunia di Rumah Sakit Abak-Anak di Adelaide dengan didampingi orang tuanya, saudara laki-lakinya dan sang nenek.

Pada tahun 2013, Erin menerima Penghargaan ‘Pekan Anak-Anak’ atas kampanyenya dalam meningkatkan kewaspadaan terhadap kanker usia dini.

penderita kanker

Erin Griffin adalah aktivis kanker yang berjuang untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap kanker usia dini.

 

Erin dilahirkan di Skotlandia dan pindah ke Australia ketika ia berusia 6 tahun.

Ia didiagnosa menderita ‘Diffuse Intrinsic Pontine Glioma’ (DIPG), sebuah kanker otak yang tak bisa disembuhkan, pada 18 Februari 2012.

“Kami semua sangat sedih karena kehilangan gadis spesial ini,” ujar spesialis onkoligis, Dr. Geoff McCowage, yang merawat Erin.

Dokter Geoff, yang melakukan percobaan terapi gen di Rumah Sakit Anak-Anak di Sydney, mengatakan, Erin telah menorehkan sejarah.

“Ia adalah anak kedua di dunia yang berpartisipasi dalam percobaan ini. Melalui penderitaannya ia tetap semangat, ia bepergian dua kali ke Amerika Serikat, sekali ke Skotlandia dan ia aktif di internet mengisahkan apa yang telah dilaluinya dan menawarkan dukungan bagi siapa saja yang melalui kondisi serupa,” jelasnya.

Erin menghembuskan nafas terakhir pada 1 September 2014, kurang dari satu jam setelah Bulan Kewaspadaan Kanker Usia Dini berjalan.

Di media sosial ‘Facebook’, juru bicara untuk program dokumenter ‘The Truth 365’ yang berisi tentang kisah kanker usia dini mengatakan, “Ibunya, Amanda, mengatakan, ia tahu bahwa Erin bertahan hingga 1 September karena misi dalam hidupnya adalah untuk menyebarkan kewaspadaan internasional akan kanker usia dini.”

Ia menambahkan, “Amanda mengatakan, Erin meninggal dunia dengan tenang dengan keluarga berada di sisinya. Tumor yang dideritanya akan diberikan untuk penelitian DIPG di Sydney.”

Erin memulai petisi agar kanker anak-anak dijadikan prioritas nasional dan agar pengembangan rencana nasional untuk penelitian lanjutan kanker usia dini dilakukan, yang akan diserahkannya ke Senat Australia, pada bulan November 2013.

Ia bertemu Konggres Amerika Serikat untuk membicarakan isu ini dan menyampaikan sebuah pidato tentang kewaspadaan kanker usia dini pada gelaran ‘Curefest’ di Washington DC, di mana komunitas kanker bertemu dengan onkologis anak-anak ternama dan pejabat pemerintahan Amerika Serikat tiap tahunnya.

Pendiri ‘Proyek Kanker Anak-Anak’, Col Reynolds, membantu mendanai terapi gen Erin di Rumah Sakit Anak-Anak.

Ia mengatakan, Erin hidup tanpa rasa takut.

“Saya tak percaya ia telah pergi, ia anak yang malu-malu, cantik dan sebuah inspirasi, sangat bersemangat dan penuh keyakinan akan masa depan. Biasanya penderita kanker sepertinya bertahan 9 hingga 12 bulan, tapi ia bertahan 2.5 tahun,” tuturnya.