ABC

Emily Briffa Dirikan Kafe Khusus Pengangguran di Hobart

Seorang chef muda dari Melbourne membuka sebuah kafe di Hobart untuk memberi pelatihan bagi warga setempat yang berjuang mencari pekerjaan.

Ketika Emily Briffa pindah ke Hobart, salah satu hal pertama yang ia perhatikan adalah Tasmania memiliki masalah besar dengan pengangguran.

Ia memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya dan mulai membuka Kafe Hamlet.

Kafe itu, kini, mempekerjakan delapan staf yang dibayar, dengan sisa pekerjanya terdiri dari para relawan.

Pemilik Kafe Hamlet Emily Briffa
Emily Briffa mulai membuka Kafe Hamlet ketika ia menyadari tingginya tingkat pengangguran di Tasmania.

ABC; Felicity Ogilvie

Ini baru dibuka selama tiga bulan, tapi sudah ada lebih dari 20 relawan yang mengundurkan diri karena akhirnya mendapat pekerjaan berbayar.

Tasmania memiliki tingkat pengangguran tertinggi kedua di Australia dan negara bagian ini memiliki tingkat pengangguran pemuda tertinggi di Australia.

Emily mengatakan, mendirikan sebuah usaha setengah bisnis bisa menjadi sulit, ia memutuskan hal-hal positifnya harus sebanding dengan hal negatif.

"Manfaat sosial yang saya dapatkan jauh melampaui keuntungan finansial yang bisa Anda dapatkan dari memiliki pekerjaan," ungkap Emily Briffa.

Profit digunakan untuk pekerjakan relawan sebagai staf

Alex Morris-Baguley, seorang relawan di Kafe Hamlet, telah mendapatkan pengalaman kerja selama bekerja di sana dengan mengambil pesanan dan mengantar makanan dan kopi untuk mereka.

“Saya sungguh senang melayani semua pelanggan yang datang ke sini” akunya.

Emily mengatakan, para relawan di Kafe Hamlet sudah banyaj yang berpindah ke berbagai industri berbeda, bahkan beberapa di antaranya jauh dari bisnis perhotelan, sebut saja konstruksi.

“Beberapa dari mereka pindah ke kafe lain, yang benar-benar bagus. Beberapa dari mereka pindah ke industri lain seperti terapi kecantikan -[jadi relawan di Hamlet] ini jadi sedikit batu loncatan untuk mereka,” ceritanya.

Emily juga menggunakan keuntungan cafe untuk menginvestasikan kembali dalam bentuk mempekerjakan lebih banyak staf, menciptakan pekerjaan berbayar untuk relawan yang ingin terus bekerja.

Alex Morris-Baguley
Alex Morris-Baguley, relawan di Kafe Hamlet.

ABC; Felicity Ogilvie

Alice Stephenson, relawan lain, mengatakan, sebelum ia mulai bekerja sebagai relawan di dapur, ia berjuang untuk mendapatkan pekerjaan.

Tapi sekarang, ia memiliki pekerjaan kasual berbayar di Kafe Hamlet.

“Saya sangat senang berada di dapur dan memasak, mereka memungkinkan saya untuk memanggang dan melakukan apa pun yang saya cintai,” tuturnya.

“Ini benar-benar lingkungan yang indah, saya suka semua pelanggan dan melayani, jadi pada dasarnya, saya sangat beruntung,” ujarnya.

Salah satu pelanggan setia Hamlet adalah David Bartlett, mantan Menteri Utama Tasmania.

"Salah satu hal luar biasa tentang tempat ini adalah kesempatan baru yang mereka sediakan kepada orang-orang dengan ketidakberuntungan untuk masuk ke lapangan pekerjaan," jelas David Bartlett.

“Dan mereka melakukannya dengan cara non-profit, memberikan kesempatan kerja berbasis keterampilan yang tak perlu disubsidi oleh pemerintah, tetapi memberikan peluang besar bagi orang-orang yang tak akan mampu berbuat sebaliknya,” imbuh David.

Simak pekerjaan ini dalam bahasa Inggris di sini.

Diterjemahkan dan diedit: 18:20 WIB 01/08/2016 oleh Nurina Savitri.