Ekspor Kerbau Dari Northern Territory Akan Berlipat Dua
Dewan Indutri Ternak Kerbau Kawasan Utara (Northern Territory) memperkirakan ekspor kerbau akan naik dua kali lipat dibandingkan tahun lalu dengan negara tujuan Asia Tenggara.
Tahun 2015 ini target ekspor adalah 10 ribu ekor kerbau, naik dua kali lipat dari 5 ribu yang dikirim utamanya ke Vietnam tahun lalu.
Dewan Ternak Kerbau mengatakan bahwa kerbau yang diekspor ini kebanyakan berasal dari kerbau yang diternak di lahan terbuka miliki warga aborijin.
Wakil Presiden Dewan Industri Ternak Kerbau Kawasan Utara Michael Swart mengatakan Dewan Pertahanan Northern Territory (NLC) harus terlebih dahulu menyetujui penggunaan lahan, sebelum mereka bisa mengekspor kerbau dari tanah kelompok aborijin tersebut.
"Kami tidak melihat adanya masalah bagaimana membawa ternak kerbau ini dari daerah tersebut, namun perijinan lebih menjadi masalah. Di masa lalu, proses perijinannya memerlukan waktu yang lama." kata Swart.
" NLC tahun lalu mengatakan bahwa perijinan akan keluar di musim hujan, sehingga ketika tiba musim kering, para pengembala kerbau ini sudah bisa masuk ke lokasi."
Swart sekarang mengatakan dia tidak mengetahui sampai sejauh ini mana NLC sudah menyelesaikan masalah periijinan tersebut.
"Kami sudah melakukan kontak dengan NLC karena perijinan adalah masalah paling penting dan hanya dengan cara itu, ekspor bisa ditingkatkan."
"Kami berharap bahwa perijinan ini sudah keluar bulan Maret atau April, sehingga setelah itu kami bisa masuk ke lokasi untuk menangkap kerbau dan mengekspornya." tambah Swart.