ABC

Ekspor Buah Australia ke Asia Menurun

Eksportir buah Australia mengeluhkan musim panen yang buruk, hampir setengah dari permintaan ekspor buah ke Asia tidak  bisa dipenuhi. Petani buah gagal meraup untung dan memanfaatkan kondisi kekurangan pasokan buah yang terjadi di pasar Asia.

Chile biasanya menjadi pesaing terberat Australia di pasar Asia, tapi petani  buah di Chile mengalami musim panen yang kurang menguntungkan sehingga terpaksa mengurangi ekspor buah cherry ke Asia.

Tapi sayangnya situasi ini tidak  bisa dimanfaatkan petani buah Australia untuk menyalip Chile, lantaran tahun ini petani buah Australia  juga mengalami nasib serupa. Musim panen ini buah cherry yang dihasilkan ukurannya lebih kecil yang kurang menarik bagi pasar ekspor.

Kepala Dewan Eksportir Hortikultura Australia, David Minnis, mengatakan turunnya keuntungan di musim panen ini sangat mengecewakan  petani.

“Kami menghargai penurunan dolar, kita pasti lebih kompetitif di pasar, tapi kami belum cukup mampu untuk memberikan volume ke pasar yang seperti yang kami inginkan, "kata Minnis.

"Kita berharap setelah Natal nanti ketika beberapa varietas ekspor benar-benar penting, soal ukuran buah yang kita hasilkan mengecil itu mungkin hanya 40 atau 50 persen saja dari potensi buah yang kita miliki untuk diekspor,” katanya.

Dia mengatakan tanaman cherry Australia Selatan turun sebesar 60 atau 70 persen karena salju dan kurang dinginnya musim dingin tahun ini dan ada juga tanaman yang tidak bagus produksinya di beberapa bagian Victoria.

Persik dan nektar yang dihasilkan musim ini juga lebih kecil dari biasanya karena faktor kondisi musim dingin yang terus menghangat.

"Pasar Asia umumnya menghendaki buah-buahan yang ukurannya lebih besar, itu hal yang lumrah dalam perdagangan buah. Sayang produk pertanian ini sangat bergantung pada musim dan petani hanya bisa bersabar. Kita tidak  bisa memaksa pembeli untuk membeli buah yang tidak mereka suka,” katanya.

Petani buah di Chile dikabarkan nasibnya lebih buruk lagi. Cuaca di Chile sangat dingin di musim semi. Suhu dilaporkan mencapai minus 8 derajat Celcius dan kondisi itu membuat produksi buah berkurang signifikan.