ABC

Eksperimen: Jalan Bebas Kendaraan Lebih Dekatkan Tetangga

Jika jalanan ditutup untuk kendaraan dan tidak dipakai parkir, apakah bisa digunakan warga menjadi tempat bermain, berolahraga dan bergaul dengan tetangga?

Dalam dua tahun terakhir, sebuah organisasi masyarakat di kawasan Victoria Park, kota Perth, Australia Barat, telah bereksperimen dengan menutup salah satu jalan dan membiarkan warga setempat memanfaatkannya.

Dave Lindner dari Vic Park Collective mengatakan Car Free Day yang digelar awal Oktober lalu terinspirasi oleh Walikota Bogota, Enrique PeƱalosa, yang memimpin gerakan tersebut di Kolombia.

“Ini didasarkan pada gerakan di seluruh dunia yang menutup jalan-jalan bagi mobil dan mendorong masyarakat untuk turun ke jalan, bermain dan menjadikannya sebagai ruang terbuka,” kata Dave.

Sejumlah warga mencoba bermain polo sambil naik sepeda.
Sejumlah warga mencoba bermain polo sambil naik sepeda.

Foto: Vic Park Collective

Biasanya, Albany Highway, jalanan utama di kawasan Victoria Park, dipenuhi mobil yang parkir, termasul berlalu lalang dengan kecepatan yang dibatasi 40 kilometer per jam, saat melintasi kawasan kafe-kafe.

Tapi untuk untuk satu hari Minggu dalam setahun, pembatas jalan dari bahan plastik melintang di Kent Street, menutup jalan untuk dilalui mobil dan orang-orang bebas menggunakan jalan untuk apapun.

“Maksudnya untuk menjadi waktu menyenangkan bagi warga, jadi ada banyak aktivitas berbeda,” kata Dave.

"Kami memasang sofa di jalan, sehingga warga bisa nongkrong, mereka bisa menulis jalan dengan kapur, dan menampilkan seni jalanan."

“Ada tarian ayunan, olahraga, polo sepeda, dan hoki pakai sepatu roda.”

Tidak ada tempat parkir yang tersedia pada hari itu, jadi warga yang datang harus berjalan atau bersepeda.

Warga di kawasan Victoria Park bebas menikmati jalanan yang ditutup.
Warga di kawasan Victoria Park bebas menikmati jalanan yang ditutup.

Foto: Vic Park Collective

Dave tidak berharap warga akan meninggalkan mobil mereka sepenuhnya, tapi lewat acara ini diharapkan bisa memulai percakapan.

“Idenya adalah menginspirasi warga untuk berpikir berbagai jenis transportasi, yakni berjalan, bersepeda, skuter, apapun yang mereka mau,” katanya.

"Tujuannya warga akan mulai membicarakan soal penggunaan ruang publik dan berpikir, apakah kita benar-benar membutuhkan jalanan untuk semua mobil?

“Bisakah kita melihat masa depan, di mana ada lebih sedikit mobil dan lebih sedikit jalan, tapi lebih banyak ruang publik?”

Seorang anak-anak menikmati sebuah gambar di jalanan.
Seorang anak-anak menikmati sebuah gambar di jalanan.

Foto: Vic Park Collective

Acara ini tidak menggunakan anggaran pemerintah setempat, karena kawasan Victoria Park membebaskan biaya penutupan jalan dan kegiatan dijalankan oleh para relawan.

“Kami juga berpikir warga mungkin ingin melakukannya lagi di jalanan,” katanya. Dave menjelaskan pemerintah di kawasan tersebut memiliki program hibah bagi mereka yang ingin menutup jalan untuk sehari.

“Sangat mungkin untuk melakukan acara ini secara gratis, ini tidak butuh biaya sangat besar, tidak mencapai ribuan dolar.

“Ini adalah cara yang sangat sederhana untuk menghubungkan warga dan bersenang-senang di jalan.”

Simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini.