ABC

Dunia Hari Ini: Peserta Jambore Pramuka di Korea Selatan Dipulangkan

Anda sedang membaca Dunia Hari Ini, edisi Selasa 8 Agustus, angka yang cantik 808.

Dunia Hari Ini kembali dengan laporan dari beberapa belahan dunia dalam 24 jam terakhir.

Laporan utama kami hadirkan dari Korea Selatan.

Evakuasi peserta jambore

Pemerintah Korea Selatan mengumumkan evakuasi darurat bagi peserta dan relawan Jambore Pramuka Dunia menjelang topan yang diperkirakan akan melanda.

Sebanyak 36.000 pramuka dari 156 negara akan dievakuasi dari perkemahan pesisir karena kekhawatiran potensi dampak topan di Provinsi Jeollabuk-do yang dapat mempengaruhi pengoperasian tempat perkemahan jambore.

Evakuasi dijadwalkan secara berurutan besok pukul 10.00 WIB dengan lebih dari 1.000 bus dikerahkan ke lokasi.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo kemarin (07/08) mengatakan sudah memerintahkan Kementrian Luar Negeri untuk memantau peserta dari Indonesia.

"

"Sampai saat ini, tidak ada yang disampaikan itu bahaya dan kita harus apa. Membawa pulang kembali," kata Jokowi kemarin.

"

Calon penerus Tesla mundur

Kepala keuangan Tesla Zachary Kirkhorn akan mundur dari perusahaan besar tersebut.

Zachary disebut-sebut seharusnya menjadi calon penerus perusahaan Tesla yang didirikan oleh Elon Musk.

Kepergian Zachary menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor soal rencana pewarisan kekuasaan di perusahaan produsen mobil paling berharga di dunia itu.

Akibatnya, saham Tesla turun hingga 3,5 persen.

Pria meninggal tertimpa keju

Berita duka hadir dari Italia pagi ini, di mana seorang pria tewas tertimpa ribuan keju Parmesan yang beratnya masing-masing sekitar 40 kilogram.

Sebuah rak di gudang milik Giacomo Chiapparani, 74 tahun,  pecah sehingga mengakibatkan ribuan keju jatuh dan menimpanya.

Dibutuhkan 12 jam bagi penyelamat untuk mengangkat keju untuk akhirnya menemukan Giacomo.

Gudang yang terletak di kota kecil Romano di Lombardia dekat Bergamo ini menyimpan setidaknya 25.000 roda keju Grana Padano.

Polisi terakhir dalam kasus pembunuhan George Floyd dipenjara

Petugas polisi terakhir yang diadili atas perannya dalam pembunuhan George Floyd, Tou Thao, dijatuhi hukuman empat tahun sembilan bulan penjara.

Tou dihukum karena menahan orang-orang yang berkumpul saat Derek Chauvin berlutut di leher George selama lebih dari sembilan menit, sementara pria kulit hitam itu memohon dilepaskan.

Tou sebelumnya mengatakan ia hanya berperan sebagai "manusia yang menjaga jalan" pada insiden 25 Mei 2020.

Tou bicara banyak soal kepercayaan Nasraninya selama 340 hari di balik jeruji besi, tapi tidak merasa bertanggung jawab atas kematian George selama sidang hukumannya.

Kematian George yang kemudian terkenal dengan ucapannya "Saya tidak bisa bernapas" memicu protes di seluruh dunia menentang kebrutalan polisi dan rasisme.

Pencari suaka di Inggris dipindahkan

Pencari suaka ditempatkan di asrama terapung, mengikuti rencana terbaru Inggris untuk memangkas anggaran pengungsi di negara tersebut.

Namun, badan amal pengungsi Care4Calais sedang memproses agar 20 pencari suaka dibatalkan untuk naik ke perahu.

"Di antara klien kami adalah orang-orang cacat, yang selamat dari penyiksaan dan perbudakan modern, dan yang memiliki pengalaman traumatis di laut," kata CEO Care4Calais Steve Smith.