Dunia Hari Ini: China Menghapus 1,4 Juta Unggahan di Jejaring Sosial
Selamat hari Senin!
Supaya Anda tidak ketinggalan berita dan bisa terus mengikuti perkembangan dunia, kami sudah merangkum sejumlah informasi dari berbagai negara.
Inilah Dunia Hari Ini, edisi Senin, 29 Mei 2023 yang kita awali dari China
China hapus 1,4 juta unggahan media sosial
Dalam sebuah pernyataan, Cyberspace Administration of China (CAC) mengatakan pihaknya sudah menghapus 1,4 juta unggahan dalam waktu dua bulan, sebagai bagian dari kampanye "perbaikan" atas tuduhan adanya misinformasi, pencarian untung ilegal, serta akun-akun palsu pemerintahan China, serta lainnya.
Sejak 2021, China menargetkan miliaran akun media sosial dalam upaya untuk "membersihkan" dunia maya dan mempermudah kontrol pemerintah.
Tindakan keras terbaru menargetkan akun WeChat, Douyin, dan Weibo yang termasuk dalam kategori "self media". Istilah ini secara luas mengacu pada akun yang menerbitkan berita dan informasi tetapi tidak dikelola pemerintah atau negara.
China sering menangkap warga dan melakukan sensor akun karena menerbitkan atau membagikan informasi faktual yang dianggap sensitif atau kritis terhadap Partai Komunis, pemerintah atau militer, terutama ketika informasi tersebut menjadi viral.
Presiden Recep Tayyip Erdoğan terpilih lagi
Ketua komisi pemilihan umum Turki mengumumkan Erdoğan menang dengan 52 persen suara, yang langsung disambut dengan perayaan oleh pendukungnya di jalanan.
"
Ini beberapa tanggapan dari warga Turki yang mendukung Erdoğan:
"Saya berharap semuanya akan lebih baik," ujar Nisa.
"Setiap negara di dunia memiliki masalah, begitu juga di Eropa … dengan kepemimpinan yang kuat, kita bisa mengatasi masalah di Turki," kata Mert.
"Saya sedih dan kecewa, tapi bukan berarti putus asa. Saya rasa masih ada orang yang bisa melihat kenyataan dan kebenaran.
"
Tapi bagi penantangnya, Kemal Kılıçdaroğlu, pemilu tersebut disebutnya sebagai "pemilihan yang paling tidak adil dalam beberapa tahun", meski ia tidak membantah hasilnya.
Pihak oposisi sebelumnya percaya jika pemilu akan memberikan peluang kuat untuk menggulingkan Erdoğan yang sudah berkuasa selama 20 tahun dan popularitasnya menurun karena krisis biaya hidup.
Sementara Erdoğan mengatakan pemilihnya sudah memberikan memberikan tanggung jawab kepada dirinya untuk memimpin lima tahun ke depan.
"
"Satu-satunya pemenang [dari Pemilu ini] adalah Turki," kata Erdoğan dari atas sebuah bus saat menyapa para pendukungnya yang menyambutnya dengan sorak-sorai.
"
Seorang pria di Kamboja tewas dikerubuti 40 ekor buaya
Polisi mengatakan ketika Luan Nam, usia 72 tahun, sedang mencoba mengeluarkan buaya dari kandang tempat ia bertelur, buaya itu menyambar tongkat yang ia gunakan kemudian menariknya masuk ke dalam kandang.
"
"Kemudian buaya lain menerkam, menyerangnya sampai meninggal," kata Mey Savry, kepala polisi komune Siem Reap, kepada AFP.
"
Ia menambahkan salah satu lengan pria itu digigit dan ditelan buaya.
Luan adalah presiden asosiasi petani buaya Siem Reap, tapi keluarganya sekarang dapat menjual ternaknya, setelah bertahun-tahun mendesaknya untuk berhenti memelihara reptil, kata kepala komune May Sameth kepada AFP.
Kapal wisata terbalik di Danau Maggiore Italia, satu tewas
Pihak berwenang masih mencari turis yang hilang setelah angin puyuh tiba-tiba membalikkan sebuah kapal wisata yang membawa lebih dari 20 orang dan awak tambahan, lapor kantor berita Italia ANSA.
Petugas pemadam kebakaran Italia mengatakan 19 orang diselamatkan di Danau Maggiore, sementara yang lainnya berhasil berenang.
Operasi penyelamatan dilanjutkan dengan penyelam, kapal, dan helikopter.
Angin puyuh yang membalikkan kapal itu merupakan bagian dari badai yang melanda wilayah utara Lombardy sejak Minggu malam, dan memaksa penundaan penerbangan di bandara Malpensa.
Rusia menyerang Kyiv
Angkatan Udara Ukraina mengatakan pihaknya melumpuhkan 52 dari 54 drone yang diluncurkan Rusia, menyebutnya sebagai rekor serangan dengan drone 'kamikaze' buatan Iran.
Serangan ini disebut sebagai serangan pertama yang mematikan di Kyiv pada bulan Mei.
Serangan fajar terjadi di hari terakhir di bulan Mei saat peringatan Hari Kyiv, yakni peringatan resmi pendirian kota ini 1.541 tahun lalu, yang biasanya diramaikan dengan perayaan di jalanan atau konser.
Walikota Kyiv, Vitali Klitschko, mengatakan puing-puing yang jatuh menewaskan seorang pria berusia 41 tahun dan melukai seorang perempuan berusia 35 tahun.