ABC

Dugaan Korupsi dan Penyalahgunaan Obat Petugas Paramedis Australia

Badan anti-korupsi negara bagian Victoria Australia memperingatkan kemungkinan luasnya praktek korupsi dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang dalam layanan ambulans setempat. Hal itu menyusul adanya penyelidikan yang menemukan petugas paramedis mencuri, memperdagangkan serta menggunakan obat-obatan terlarang.

Independent Broad-based Anti-Corruption Commission atau IBAC selama dua tahun melakukan penyelidikan di wilayah Barwon South West di Surf Coast Victoria, melalui Operation Tone.

Sebuah laporan yang disampaikan ke Parlemen Victoria mengungkapkan dua petugas paramedis terlibat perdagangan obat-obatan terlarang, sementara beberapa petugas lainnya ditemukan menggunakan dan mendistribusikan obat-obatan ilegal atau yang dilarang.

Dilaporkan pula beberapa petugas paramedis menggunakan persediaan seperti tas intravena untuk mengatasi mabuk.

Laporan tersebut menemukan beberapa manajer mengetahui aktivitas ilegal tersebut, namun tidak terlibat secara langsung.

“IBAC menganggap perilaku ini dan kerentanan korupsi cenderung terjadi lebih luas di Ambulans Victoria,” demikian pernyataan IBAC.

Komisioner IBAC mengatakan bahwa penggunaan narkoba merupakan pelanggaran kepercayaan terhadap masyarakat.

“Penyalahgunaan ketergantungan obat di Ambulans Victoria dapat berimplikasi bagi keselamatan masyarakat luas,” kata Komisaris IBAC Stephen O’Bryan.

“Penyalahgunaan fentanil khususnya mengkhawatirkan berkaitan dengan meningkatnya penggunaan dan hubungannya dengan kematian akibat kecelakaan di Australia,” tambahnya.

Sebagai hasil penyelidikan, seorang petugas paramedis telah dipecat dan delapan lainnya telah mengundurkan diri.

IBAC meminta Departemen Kesehatan mempertimbangkan apakah juga ada masalah di wilayah lainnya. Ambulans Victoria diminta untuk melakukan tinjauan menyeluruh terhadap penggunaan obat-obatan terlarang oleh karyawan.

Mantan pejabat polisi awasi perbaikan

Ambulans Victoria menyatakan telah bekerja sama sepenuhnya dengan penyelidik IBAC dan telah menerapkan semua rekomendasi laporan tersebut.

“Ini sungguh menjadi peringatan bagi Ambulance Victoria,” kata CEO Tony Walker.

“Kami sepenuhnya menerima rekomendasi yang disampaikan dalam laporan IBAC,” tambahnya.

Ambulans Victoria telah menunjuk mantan kepala komisaris polisi Tim Cartwright untuk mengawasi jalannya perbaikan tersebut.

“Saya pikir cukup memadai jika mengatakan bahwa isu yang diangkat kemungkinan besar terjadi pula di bagian lain negara,” kata Walker.

Namun dia menambahkan bahwa mereka yang berperilaku tidak tepat hanya sebagian “kecil” saja.

“Tidak ada bukti bahwa setiap pasien telah terdampak oleh tindakan sekelompok kecil paramedis ini,” kata Walker.

“Mayoritas karyawan saya datang bekerja setiap hari dan melakukan pekerjaan dengan baik. Tapi jelas kita memiliki oknum yang perilakunya melanggar kepercayaan masyarakat,” katanya.

Sementara itu Menteri Utama (Premier) Victoria Daniel Andrews menyatakan dia menerima bahwa Ambulance Victoria sedang melakukan reformasi yang diperlukan.

“Ini masalah yang sangat serius dan saya tahu bahwa Ambulance Victoria menganggap temuan ini sangat serius,” kata Andrews.

“Reformasi yang diperlukan akan dilakukan,” tambahnya.

Ambulans Victoria akan melapor ke IBAC tahun depan mengenai bagaimana implementasi rekomendasi laporan tersebut.

Diterbitkan Senin 18 September 2017 oleh Farid M. Ibrahim dari artikel ABC Australia di sini.