ABC

Duduk Terlalu Lama Bisa Sebabkan Diabetes

Menurut ahli kesehatan Australia, kita perlu mengurangi duduk.Tetapi, dengan melakukan banyak gerak badan, hal itu bisa saja membantu mengimbangi dampak berbahaya dari duduk yang terlalu lama.

Pandangan- bahwa latihan dalam jumlah yang besar bisa melindungi diri dari resiko kesehatan akibat duduk- itu berasal dari peneliti Australia, Dr David Dunstan, menyusul penerbitan studi baru di Inggris yang menunjukkan bahwa dampak duduk terhadap kesehatan tak seburuk yang selama ini dipikirkan.

Selama beberapa tahun belakangan, kita sering mendengar bahwa 'duduk adalah merokok versi baru', setelah sejumlah studi menunjukkan hubungan yang jelas antara durasi duduk dan peningkatan resiko kematian dini.

Lebih buruk lagi, kita mendengar bahwa berkegiatan aktif pada waktu lain ternyata tak mengimbangi dampak duduk yang merugikan. Jadi, berlari atau pergi ke gym setelah bekerja tak akan menebus kerusakan pada tubuh Anda akibat menghabiskan sebagian besar hari Anda duduk di meja.

Sebuah studi terbaru menggemparkan debat tentang se-berbahaya apakah duduk bagi kesehatan.
Sebuah studi terbaru menggemparkan debat tentang se-berbahaya apakah duduk bagi kesehatan.

Ketika duduk, kaki dan batang otot tidak aktif dan ini bisa menyebabkan penumpukan gula dan lemak yang bisa berbahaya dalam darah.

Namun, penelitian terbaru di Inggris yang melibatkan lebih dari 5.000 pegawai negeri Inggris yang diamati selama 16 tahun, menantang penelitian sebelumnya yang menyebut bahwa duduk tak baik bagi kesehatan.

Para peserta dalam penelitian ini melapor secara mingguan tentang berapa lama mereka duduk dalam beberapa situasi, termasuk di tempat kerja, ketika menonton TV, ketika menghabiskan waktu luang dan ketika menghabiskan waktu luang tanpa televisi. Hasilnya, para peneliti tak menemukan hubungan antara durasi duduk waktu dengan peningkatan resiko kematian, setelah mengendalikan sejumlah faktor termasuk diet dan kesehatan umum.

Dr David, kepala kegiatan fisik di Institut Jantung dan Diabetes Baker IDI di Melbourne, mempertanyakan temuan baru itu, menunjukkan bahwa hasil penelitian dari Inggris mungkin berasal dari keterbatasan dalam desain penelitian.

Menurutnya, ada cukup bukti penelitian yang menunjukkan bahwa duduk itu berbahaya.

"Masih harus beraktifitas fisik lebih banyak dalam hidup kita dan mengurangi duduk," katanya.

Para peneliti di Inggris mengakui, satu kelemahan potensial dalam penelitian mereka adalah bahwa penelitian itu hanya melihat hubungan antara duduk dengan kematian dini.

Penelitian itu tak melihat peningkatan resiko penyakit yang mungkin tak selalu berujung kematian. Studi-studi lain telah menunjukkan betapa duduk dikaitkan dengan diabetes, penyakit jantung dan beberapa jenis kanker.

Dr David juga percaya, jumlah responden yang jauh lebih besar mungkin perlu diteliti untuk memberikan gambaran yang benar tentang bahaya dari duduk.

Ia mengatakan, semua bukti sebelumnya – termasuk satu studi di Australia yang melibatkan 220.000 orang – secara konsisten menunjukkan bahwa orang-orang yang banyak duduk memiliki peningkatan resiko kematian dari berbagai penyebab, dibandingkan dengan mereka yang tak banyak duduk.

Gerak badan mungkin jadi kunci

Meski demikian, beberapa peneliti, baru-baru ini, mulai melihat lebih dekat pada efek dari tingkat latihan yang berbeda dan menemukan "petunjuk", bahwa latihan berintensitas sedang 300 menit seminggu mungkin cukup untuk mengimbangi beberapa dampak berbahaya dari duduk. Olahraga berintensitas sedang adalah ketika jantung dan tingkat pernapasan anda meningkat tetapi Anda masih bisa berbicara dalam kalimat penuh.

Studi di Inggris tampaknya mendukung ide ini. Salah satu penelitinya, Dr Melvyn Hillsdon dari Universitas Exeter, mengatakan, kerja timnya "menjungkirbalikkan pemikiran terkini tentang resiko kesehatan dari duduk dan menunjukkan bahwa masalahnya terletak pada absennya gerakan ketimbang waktu yang dihabiskan untuk duduk".

"Jika Anda sangat aktif, bisakah waktu duduk Anda menjadi tak relevan? Kami belum tahu. Tapi ketika Anda berpikir tentang populasi, proporsi orang yang akan berada di tingkat aktivitas tinggi sangat rendah," jelasnya.

Saran untuk mengisi waktu duduk, yaitu dengan berjalan atau berdiri (yang masih menggunakan lebih banyak otot ketimbang duduk), merupakan bagian dari Pedoman Aktivitas Fisik Nasional Australia.