Dubes Pakistan desak Australia lebih manusiawi
Duta Besar Pakistan untuk Indonesia dan Papua Nugini yang baru mengakhiri masa jabatannya, Sanaullah, mengatakan, para pejabat di Jakarta tampaknya bingung dan khawatir tentang kebijakan pencari suaka Tony Abbott.
Sanaullah meninggalkan Jakarta setelah mengakhiri masa jabatannya sebagai duta besar kedua negara minggu lalu.
Sebelum berangkat, ia mendesak Perdana Menteri terpilih Australia untuk menerapkan pendekatan yang lebih manusiawi terhadap para pengungsi dan meninjau ulang persetujuan yang dilakukan oleh Kevin Rudd.
Dalam kolom opini di koran, ia melukiskan rencana mengirim pencari suaka ke PNG sebagai "menakutkan".
Sanaullah mengatakan, perkiraannya adalah Indonesia juga tidak akan setuju dengan kebijakan Abbott, namun ia berpendapat, terserah kepada kedua negara untuk mengaturnya.
Mantan dubes itu khawatir bahwa kebijakan pencari suaka Australia dirancang untuk "tujuan meraih suara pemilih di dalam negeri".
"Pemerintah harus memberi perlindungan kepada setiap individu, tanpa mempedulikan etnik, keyakinan atau agama," kata Sanaullah.
Sanaullah khawatir, pencari suaka yang dikirim ke PNG akan mengalami penindasan agama yang didukung pemerintah dan akan dipaksa hidup dalam kondisi yang buruk.
"Baru-baru ini sudah ada langkah yang disetujui mayoritas Parlemen bahwa tidak boleh ada agama lain yang dipraktikkan di depan publik," katanya. "Tidak ada infrastruktur, tidak ada pendidikan, tidak ada fasilitas kesehatan."
Sanaullah berharap, kebijakan menolak pencari suaka Australia itu ditinjau ulang.