ABC

Dubes Indonesia Sayangkan Komentar Tony Abbott tentang Islam

Duta Besar Indonesia untuk Australia Nadjib Riphat Kesoema menyatakan komentar yang dilontarkan bekas PM Tony Abbott tentang Islam justru tidak membantu upaya memberantas terorisme.

Menurut bekas perdana menteri yang terjungkal oleh rival Malcolm Turnbull ini, "Islam tidak pernah mengalami reformasi, pencerahan, dan tidak mengenal konsep pemisahan urusan agama dan negara".

Komentar Abbott mendapat kecaman luas di Australia, dan pihak oposisi bahkan menyamakan dia dengan bakal capres AS Donald Trump.

Dubes Nadjib Riphat Kesoema.
Dubes Nadjib Riphat Kesoema.

Dubes Nadjib yang dimintai tanggapannya pun mengatakan, "Sekarang kita justru perlu bersatu untuk memberantas terorisme."

"Retorika yang menyatakan keunggulan budaya dan agama tertentu atas budaya dan agama lainnya justru tidak membantu upaya pemberantasan terorisme dan malah memecah-belah," katanya.

Dubes Nadjib berharap kerjasama Indonesia dan Australia bisa semakin meningkat dalam pemberantasan terorisme.

"Sangat penting bagi kita termasuk masyarakat multi kultur di Australia dan Indonesia untuk fokus pada solusi jangka panjang dalam mengatasi kekerasan ektrimis yang ada saat ini," katanya.

"Kekerasan ekstrimis merupakan tantangan semua agama: Buddha, Kristiani, Hindu, Islam dan agama lainnya," tambah Dubes Nadjib.

Oposisi Australia menyamakan Tony Abbott dengan Donald Trump terkait komentar mereka tentang orang Islam.
Oposisi Australia menyamakan Tony Abbott dengan Donald Trump terkait komentar mereka tentang orang Islam.

Sementara itu sejumlah pemuka masyarakat Islam di Australia menilai Abbott sebenarnya ingin mengatakan bahwa Islam merupakan agama yang lebih rendah daripada agama Kristiani.

Kuranda Seyit dari Islamic Council of Victoria posisi Abbott yang demikian "sama sekali tidak menghargai orang Islam".

Cendekiawan muslim di Sydney, Ahmed Abdo, justru mempertanyakan posisi Tony Abbott dalam mendorong "reformasi keagamaan".

Bahkan PM Malcolm Turnbull juga mengatakan, meskipun menghormati pendapat pribadi Abbott namun mengingatkan tindakan teroris yang membawa nama agama tidak boleh membuat kita menyalahkan seluruh penganut agama itu.

"Mayoritas orang Islam menolak kekerasan ektrimis sama seperti kita semua," katanya.