ABC

Dua wartawan dampingi pencari suaka sejak dari Afghanistan

Dua wartawan yang tiba dengan perahu di Christmas Island, Selasa(10/9) pagi, mendapat penugasan untuk meliput perjalanan pencari suaka sejak dari Afghanistan sampai ke Australia. Menurut sumber ABC, keduanya memiliki visa turis dan sudah diperiksa oleh pihak Kepolisian Australia.

Kedua wartawan itu, reporter berkebangsaan Amerika, Luke Mogelson, dan  fotografer berkebangsaan Belanda, Joel van Houdt, ikut dalam perahu pencari suaka, sebagai bagian dari tugas peliputan dari suratkabar The New York Times. Kedua wartawan ini berbasis di Afghanistan.

Menurut pihak imigrasi Australia, keduanya memiliki visa turis yang valid. Dilaporkan, setelah pemeriksaan keduanya akan dibebaskan.

Seperti diberitakan ABC sebelumnya, Minggu (8/9) pagi pihak otoritas Australia menerima panggilan telepon yang memberitahu sebuah perahu sedang menuju ke perairan negara itu dan memerlukan pertolongan, termasuk makanan dan minuman.

Kapal patroli HMAS Armidale menemukan perahu tersebut dan memberikan bantuan makanan dan air minum lalu menggiring perahu tersebut ke Christmas Island. Menurut imigrasi, terdapat 57 penumpang dan dua kru di atas perahu tersebut.

Menurut teman dekat Van Houdt, Amie Ferris-Rotman, kedua wartawan itu bertugas di Kabul, dan mendapat penugasan untuk meliput kisah pencari suaka dari New York Times. Mereka ingin tahu, katanya, mengapa pencari suaka itu begitu termotivasi mencari penghidupan yang lebih baik dengan menempuh perjalanan dari Aghanistan ke Australia.

Menurut Ferris-Rotman, van Houdt sebelumnya juga pernah ikut dalam perahu pencari suaka yang berlayar ke Spanyol tahun 2008. "Dia itu fotografer perang yang pernah ikut dalam pasukan Amerika, juga pasukan Afghanistan, namun apa yang dia lakukan sekarang ini membuat saya kuatir," tuturnya. Ia menambahkan kedua wartawan itu kini dalam kondisi baik.

Joel van Houdt Photo: Fotografer Joel van Houdt yang ikut dalam perahu pencari suaka. (Twitter)

Menurut pihak berwenang Christmas Island, Jon Stanhope, apa yang dilakukan kedua wartawan membuat warga lokal tertarik ingin tahu lebih jauh. "Kehadiran dua bertampang Eropa di perahu pencari suaka tentu saja menarik perhatian warga lokal. Saya dapat informasi bahwa keduanya wartawan," kata Stanhope.

Ia menjelaskan, kedua wartawan itu sudah diperiksa dan sudah dibebaskan. "Mungkin kini mereka sedang beristirahat," jelasnya.

Stanhope berharap dapat berbicara dengan kedua wartawan itu. "Saya tidak tahu apa rencana mereka. Tapi dari sini hanya ada empat penerbangan seminggu," katanya.