ABC

Dua Warga Australia Diculik Kelompok Ekstrim di Burkina Faso

Pasangan asal Australia diculik oleh kelompok ekstrimis di Burkina Faso. Keluarga mengatakan keduanya merupakan aktifis yang mendedikasikan diri mereka membantu warga di sejumlah negara di Afrika Barat.

Ken dan Jocelyn Elliott berasal dari Perth namun sudah tinggal di kota bernama Djibo, didekat perbatasan antara Nigeria dan Mali sejak tahun 1972.
 
Pasangan yang berusia 80 tahunan ini, diculik didekat  Baraboule, dan kelompok ekstrim Islam di Mali mengaku keduanya sekarang ditahan oleh kelompok ekstrim yang berkaitan dengan Al Qaeda.
 
Juru bicara keluarga Elliot mengatakan Ken dan Joyce mengoperasikan klinik bedah dengan 120 tempat tidur dimana Ken bertindak sebagai ahli bedah,” dan didukung oleh sejumlah staf yang terdiri dari warga setempat.
 
"Mereka mendedikasikan hidup mereka dengan memberikan pelayanan kesehatan didaerah terpencil di Utara Burkina Faso," kata jurubicara tersebut.
 
"Keduanya berkomitmen membantu warga lokal dan itu dibuktikan dengan mereka hanya beberapa kali melakukan liburan sejak tahun 1972 dan keduanya sangat dihormati dan disayangi oleh warga setempat,”katanya.
 
Juru bicara keluarga ini menambahkan keberadaan Ken dan Joyce hingga saat ini masih belum diketahui.
 
Dr Richard Lugg yang mempelajari ilmu kedokteran di Australia Barat bersama dengan Dr Elliot, menggambarkan Ken sebagai teman dan sosok dokter yang sangat berdedikasi.
 
"Mereka sangat dihormati oleh warga di Burkina Faso dan tragis sekali kalau pada akhir karir mereka hal seperti ini terjadi pada mereka,” kata Dr Lugg said.
 
Kabar penculikan kedua warga Australia ini muncul setelah terjadi serangan kelompok ekstrim di sebuah hotel kelas atas di ibukota Burkina Faso,
Ouagadougou yang menyebabkan sedikitnya 29 orang tewas, termasuk banyak orang asing.
 
Sebelumnya, juru bicara kelompok militan Ansar Dine Mali, Amadou Ag Khallini, mengatakan dalam sebuah pesan telepon singkat kalau pasangan itu ditahan oleh kelompok ekstrim dari Al Qaeda "Emirate of Sahara".
 
Dia mengatakan mereka masih hidup dan lebih rinci akan segera dirilis.
 
Sebuah sumber diplomatik Eropa menegaskan bahwa mereka telah menerima informasi intelijen pada hari Jumat bahwa beberapa warga Barat telah diculik di Burkina Faso, tanpa memberikan penjelasan mengenai  kewarganegaraan mereka
 
"Menurut informasi yang kami dapatkan, para penculik berencana  melakukan penculikan di Mal,” kata sumber yang menolak mengungkapkan identitasnya.
 
Markas militer yang berada dikawasan yang sama juga diserang oleh kelompok militant pada Bulan Agustus tahun lalu dimana satu polisi Burkinabe tewas.
 
Kelompok militant ‘Emirate of the Sahara’ adalah cabang dari kelompok militant Al Qaeda in the Islamic Maghreb (AQIM) yang beroperasi di Utara Mali, menurut penjelasan pakar.
 
AQIM menolak bertanggungjawab atas serangan di hotel itu dan mengatakan ‘serangan itu merupakan aksi balasan terhadap Perancis dan kafir Barat”, menurut
sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kelompok pemantau berbasis di AS – SITE.
 
Serangan dan penculikan ini meningkatkan kekhawatiran bahwa kelompok-kelompok jihad semakin melebarkan sayapnya dalam dalam mencari target di Afrika Barat, dua bulan setelah pengepungan di sebuah hotel mewah di Mali dimana 20 orang tewas, dan lagi-lagi mayoritas korban dalam warga asing.