Dua Wanita Naiki Menara Arts Centre di Melbourne Dukung Pencari Suaka
Daerah sekitar menara yang mirip Eiffel Tower di atas gedung Arts Center di pusat kota Melbourne ditutup polisi setelah dua wanita memanjat menara tersebut sebagai pertanda protes guna menghentikan usaha pemerintah Australia mengiirmkam kembali pencari suaka ke Nauru.
Dua wanita tersebut menaiki menara setinggi 162 meter sekitar pukul 3:30 hari Jumat (19/2/2016) dinihari.
Petugas keamanan sudah menutup area, dan helikopter polisi tampak terbang di atas.
Polisi juga berada di sana memonitor perkembangan, namun mereka tidak akan naik ke atas menara karena alasan keamanan.
Pemanjatan ini akhirnya berakhir sekitar pukul 15:00 dan polisi mengatakan bahwa mereka tidak akan mengenakan tuduhan apapun terhadap kedua orang tersebut.
"Kami akan meninggalkan tempat ini segera karena para pemanjat ini tidak dalam kondisi berbahaya dan tidak memerlukan bantuan polisi." kata pernyataan dari polisi.
Sebuah koalisi bernama The Whistleblowers Activist Citizens Alliance (WACA) mengatakan kedua wanita tersebut adalah Hannah Patchett (22 tahun), dan Katherine Woskett (25 tahun).
WACA mengatakan melakukan protes untuk mendukung para dokter di Rumah Sakit Lady Cilento di Brisbane yang menolak membebaskan seorang bayi berusia satu tahun dari keluarga pencari suaka karena khawatir mereka akan dikembalikan ke Nauru.
Bayi yang bernama Asha itu yang mengalami luka bakar bulan lalu, sekarang berada dalam kondisi stabil.
Kedua orang tuanya berada di Brisbane dan mengunjungi bayi mereka tiap hari.
Dua aktivis memasang banner bertuliskan #LetThemStay di menara Arts Centre Melbourne setinggi 162 meter. (Foto: ABC/Margaret Paul)
Asha adalah salah satu dari 267 pencari suaka, termasuk lebih dari 30 bayi, yang bisa dikirim kembali ke Nauru, setelah Pengadilan Tinggi mengatakan bahwa pusat penahanan yang dilakukan di Nauru tidak melanggar aturan.
Helen War dari WACA dalam keterangannya kepada Radio 774 ABC Melbourne mengatakan kedua wanita tersebt, yang merupakan pendaki profesional, adalah juga yang memasang banner #LetThemStay yang menimbulkan kemacetan parah karena dipasang di jalan arteri Eastern Freeway minggu lalu.
War mengatakan kedua pemanjat itu memiliki cukup makanan yang akan membuat mereka mampu bertahan selama seharian.
"Mungkin ini tidak akan berlangsung berhari-hari. Semua tergantung hari ini. Kami masih harus melihat apa yang akan dilakukan polisi." kata War.
Para pengunjuk rasa lain di lantai bawah gedung Arts Center. (Foto: ABC/Sastra Wijaya)