Dua Tentara Australia Perang Dunia 2 Dimakamkan di Papua Nugini
Sisa tulang belulang dua tentara Australia yang ditangkap dan dibunuh dalam Perang Dunia II akhirnya dimakamkan di Port Moresby, Papua Nugini.
Kedua tentara itu adalah anggota misi pengintaian, Operasi Tembaga, yang mengalami kesulitan hebat dengan perahu mereka di lepas pantai utara Papua Nugini.
Misi delapan Kopasus Australia berangkat untuk memeriksa artileri Jepang di Pulau Mushu pada bulan April 1945, namun perahu mereka terendam air dan mereka terdampar di sebuah pulau kecil, diburu oleh 1.000 serdadu Jepang.
Dua anggota Kopasus dari dinas-rahasia Z Force, Kopral Spencer Walklate dan Prajurit Ronald Eagleton, tertangkap, disiksa dan dibunuh.
Pihak Angkatan Bersenjata Australia menghabiskan bertahun-tahun mencari sisa tulang belulang mereka, dan pada akhirnya mereka ditemukan setahun yang lalu di Pulau Kairiru.
Mereka dimakamkan pada hari Minggu 15 Juni 2014 dengan upacara penghormatan militer penuh dan mereka sekarang terbaring di samping lebih dari 3.000 tentara Australia lainnya di Makam Perang Bomana di Port Moresby.
Edgar Dennis, satu-satunya yang selamat dari misi Operasi Tembaga itu, ikut memberi penghormatan kepada kedua rekannya tersebut.
"Suatu penghormatan indah terhadap kedua anak bangsa terbesar yang pernah ditemui," katanya.
Cucu Kopral Spencer Walklate, Todd Walklate, mengatakan akhirnya keluarga dapat merasa lega.
"Ia akhirnya dapat beristirahat dengan tenang dan kami mengetahui dimana dia berada," ujarnya.