ABC

Dua Peneliti Muda RI Raih Penghargaan Hadi Soesastro Dari Australia

Dua mahasiswa doktoral Indonesia, yakni Dewi Syahidah dan Riznaldi Akbar, baru saja mendapat penghargaan ‘Hadi Soesastro Prize’ dari Pemerintah Australia, lewat lembaga ‘Australia Awards’. Atase Ronny Rachman Noor menghadiri acara penyerahan penghargaan tersebut dan menuliskannya untuk Australia Plus.

Pada tanggal 8 November 2016 bertempat di di Mural Hall  Parliament House Canberra, Menteri Luar Negri Australia The Hon Julie Bishop MP menyerahkan The Australia Awards Hadi Soesastro Prize  kepada Dewi Syahidah yang sedang melakukan  studi  program doktor  di James Cook University dan Riznaldi Akbar yang sedang malakukan studi program doktor di the University of Western Australia.

Acara yang dihadiri oleh sekitar 70 orang ini dinilai sebagai acara yang bergengsi sebab dihadiri oleh pejabat tinggi dari pemerintah Australia (DFAT, Treasury, Finance and Education & Training), Duta Besar RI Canberra, mantan Duta besar Australia untuk Indonesia, akademisi, swasta dan undangan lainnya.

Dewi Syahidah yang bekerja di Pusat Penelitian Marikultur di Bali   terpilih sebagai penerima penghargaan ini atas kontribusi penelitiannya dalam bidang akuakultur, sedangkan Riznaldi Akbar  yang bekerja di bagian kebijakan fiskal  Kementerian Keuangan  terpilih atas kontribusinya dalam bidang ekonomi politik dan menajemen defisit.

Hadi Soesastro Prize
Menlu Australia, Julie Bishop, berbicara dengan Duta Besar RI di Canberra, Nadjib Riphat, sebelum acara penghargaan berlangsung.

Supplied; Ronny R. Noor

Kedua pemenang 2016 The Australia Awards Hadi Soesastro Prize ini disamping menerima piagam penghargaan, masing masing juga menerima dukungan dana penelitian untuk mengembangkan karir di bidang yang selama ini ditekuninya maksimum  sebesar A$ 25.000 atau sekitar Rp 250 juta.

Hadi Soesastro Prize mulai diinisiasi  oleh pemerintah Australia pada tanggal 3 April 2013.  Penghargaan ini diberikan untuk menghormati Prof. Hadi Soesastro imuwan Indonesia yang telah berperan besar dalam meningkatkan hubungan baik Indonesia dan Australia.

Pada tahun 2014 untuk pertama kalinya Hadi Soesastro Prize diberikan kepada Bimo Wijayanto yang pada saat itu adalah mahasiswa PhD dari University of Canberra yang dinilai telah memberikan kontribusi pada rekronstruksi pajak, pendapatan dan distribusinya di Indonesia. 

Penerima kedua adalah Diana Setiyawati yang saat itu merupakan mahasiswa PhD dari Melbourne University yang dinilai telah memberikan kontribusi dalam mengembangkan kurikulum psikologi kerja di sektor kesehatan di Indonesia.

Pada tahun 2015 lalu Hadi Soesastro Prize diberikan kepada kepada Wenny B Sunarhanum yang pada  saat  itu  tercatat sebagai mahasiswa program doktor  dari University of Queensland yang dinilai telah memberikan kontribusi pemikiran dalam mengembangkan industri kopi di Indonesia melalui inovasi risetnya dalam memperbaiki aroma kopi. 

Penerima kedua adalah Rumayya yang pada saat itu tercatat sebagai mahasiswa program doktor  dari University of Western Australia yang melalui risetnya  terkait dengan  politik pengembangan ekonomi di era desentralisasi di Indonesia dinilai memberikan kontribusi pemikiran terhadap pembangunan ekonomi di Indonesia.

Penghargaan tahunan ini diberikan kepada ilmuwan dan peneliti muda Indonesia yang sedang melakukan program doktor dalam bidang yang cukup luas, yaitu meliputi ekonomi politik, hubungan ekonomi internasional dan juga pembangunan. 

Tujuan utama dari pemberian penghargaan dari pemerintah Australia ini adalah untuk mengembangkan kemampuan pemimpin muda dan juga mempromosikan kerjasama pendidikan dan people-to-people antara Indonesia dan Australia.

The Australia Awards Hadi Soesastro Prize yang merupakan bagian dari Australian Awards, diinisiasi dan dilaksanakan oleh Department Foreign Affairs and Trade (DFAT) ini  diberikan  pada ilmuan dan peneliti muda Indonesia sebagai penghargaan kepada almarhum Professor Hadi Soesastro yang dinilai sebagai  ekonom dan pemikir yang sangat menonjol dan  telah berkontribusi dalam pembangunan Indonesia dan pengembangan kerjasama di wilayah Asia-Pasifik.

Prof. Hadi Soesastro merupakan penggagas berdirinya CSIS (Centre for Strategic and International Studies)  dan juga banyak memberikan masukan  kepada kepada pemerintah Indonesia.  Disamping itu perannya sebagai “friend of Australia” dinilai telah membantu menjembatani dan membangun hubungan baik antara Indonesia dan Australia dalam bidang ilmu yang ditekuninya.

Sepanjang karirnya Prof. Hadi Soesastro memiliki ikatan yang sangat kuat dengan Australian National University sebagai Adjunct Professor dan menerima  doktor kehormatan pada tahun 2009 sampai dengan meninggalnya pada tahun 2010 yang lalu.

Dalam sambutannya, Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop menyatakan bahwa “hubungan Indonesia dan Australia sangat penting dalam berbagai bidang terutama politik, keamanan, ekonomi, budaya dan pendidikan karena tidak saja menyangkut kedua negara namun juga menyangkut kestabilan keamanan dan politik di kawasan Asia dan Pasifik”

Pemerintah Australia terus berupaya untuk dapat menjalin kerjasama pendidikan dengan pemerintah Indonesia termasuk didalamnya upaya untuk mengirimkan generasi muda Australia untuk menimba ilmu dan pengalamannya di Indonesia melalui program Australian Awards dan New Colombo Plan.

Pada akhir tahun 2016 mendatang jumlah mahasiswa undergraduate yang melakukan internship dan studi baik dalam jangka pendek dan jangka panjang mencapai 3000 orang sejak diluncurkannya program New Colombo Plan pada tahun 2014 sebagai pilot project.  Dalam hal ini Indonesia menjadi negara tujuan studi terfavorit dibanding dengan 30 negara lainnya yang terlibat dalam program New Colombo Plan yang telah mengirimkan sebanyak 17.000 mahasiswa.

Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop kembali menekankan komitmen pemerintah Australia untuk mendukung studi tentang Indonesia yang ada di Australia. Komitmen ini diwujudkan dengan mengalokasikan dana sebesar $5 juta dalam mendukung Indonesia Project di Australian National University selama 5 tahun ke depan.

Disamping itu pemerintah Australia berkomitmen untuk meningkatkan jumlah penerima Australian Awards dari Indonesia untuk melakukan studinya di Australia.

Pemberian penghargaan Hadi Soesastro Prize ini dinilai memberi dampak besar dalam memicu semangat para mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh studinya di Australia untuk menghasilkan pemikiran dan juga hasil penelitian yang dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan di Indonesia dalam bidangnya masing-masing.

Disamping itu upaya pemerintahan Australia dalam meningkatkan jumlah mahasiswa Australia untuk menimba pengalaman dan melakukan studinya di Indonesia merupakan langkah yang sangat positif mengingat pendidikan merupakan jembatan emas untuk meningkatkan pengertian di kalangan generasi muda kedua negara dalam  membangun hubungan baik kedua negara di masa mendatang.

*Ronny Rachman Noor PhD adalah Atase Pendidikan dan Kebudayaan di Kedutaan Besar RI (KBRI) di Canberra. Ia juga merupakan Profesor bidang Pemuliaan dan Genetika Ternak di Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.