ABC

Dua Kota di Australia Barat Bersiap Hadapi Badai Christine

Warga di kota  Port Hedland dan Karratha, kawasan Pilbara, Australia Barat, dilarang keluar rumah hari Senin (30/12/2013) sehubungan peringatan bahwa badai Christine tengah  mendekati garis pantai Pilbara.

Badai Christine tergolong kategori tiga, yang berarti bisa menyebabkan kerusakan struktur dan atap bangunan.

Badai tropis ini diramalkan akan mengakibatkan gelombang badai yang tingginya mencapai lima meter saat mendarat di antara Karratha dan Port Hedland. Selain itu, Christine juga diperkirakan mengakibatkan banjir dan angin dengan kecepatan 200 kilometer per jam.

Neil Bennett dari biro cuaca menyatakan bahwa angin badai ini akan mengakibatkan kerusakan. Meskipun saat ini termasuk kategori tiga, namun kekuatannya akan bertambah saat menyeberang pantai.

“Kita juga memperkirakan hujan deras yang tersebar luas; mungkin dengan curah 150-300 milimeter,” jelasnya.

Para penambang bijih besi terbesar di Australia terpaksa menghentikan penambangan, dan warga harus tetap di dalam rumah. Gas, listrik dan air pun harus dimatikan.

Walikota Port Hedland, Kelly Howlett, menyatakan bahwa warga harus tetap di dalam rumah sampai ada pernyataan resmi bahwa keadaan sudah benar-benar aman.

Jurnalis Elise Batchelor, yang saat ini berada di Port Hedland, mengatakan bahwa kekhawatiran utama adalah banjir yang diakibatkan gelombang.

Angin telah menguat di Port Hedland, dan hujan sudah turun selama 12 jam terakhir, lapornya.

“Kita punya banyak rumah tahan badai di Port Hedland, yang berarti [rumah-rumah tersebut] dibangun dengan menggunakan struktur baja yang dimaksudkan untuk tahan terhadap peristiwa musiman ini…” jelas Batchelor.

Glenn Connell dari peternakan sapi  Pyramid, yang terletak sekitar 100 kilometer dari Karratha, mengatakan bahwa selama 24 jam terakhir Ia mempersiapkan diri menghadapi badai.

“Saya mengikat semuanya, membersihkan apapun yang bisa saya bersihkan, dan mengisi tanki-tanki dengan air,” jelasnya.

Connell menambahkan bahwa Ia dan keluarganya siap hidup terisolasi sementara akibat badai.  

Perusahaan BHP Billiton saat ini menghentikan kegiatannya di pelabuhan dan rel di Port Hedland.

Perusahaan Rio Tinto menyatakan bahwa kegiatan pengangkutan di Dampier dan Port Hedland telah dihentikan. Kapal-kapal lain telah dikirim ke laut untuk menunggu badai berlalu.

Peramal cuaca Noel Puzey menyatakan bahwa badai tersebud diharapkan akan membawa hujan yang telah lama dinantikan kawasan-kawasan kering di negara bagian Australia Barat.