Dua Anak Selamat dari Tragedi Dreamworld
Pihak kepolisian mengatakan dua anak yang selamat dari tragedi terburuk di Dreamworld, Goldcoast sebagai sebuah keajaiban. Tragedi tersebut menewaskan empat orang yang terlempat dari wahana Thunder River Rapids, hari Rabu (26/10).
Kate Goodchild, Luke Dorsett dan Roozbeh Araghi, diketahui sebagai warga Canberra yang sedang berlibur. Ketiganya tewas ketika naik wahana yang sudah berusia 30 tahun itu.
Seorang wanita lainnya berusia 42 tahun dan belum diidentifikasi, juga tewas dalam peristiwa tersebut.
Pihak berwenang mengatakan dua perahu dari wahana Thunder River Rapids bertabrakan satu sama lain di akhir perjalanan, dan menyebabkan salah satu perahu terbalik.
Dua orang terlempar dari rakit dan dua terperangkap di rel karet yang bergerak. Wahana ini diperuntukkan bagi keluarga dan anak berusia dua tahun diperbolehkan naik.
Menurut Asisten Komisaris Brian Codd dari Kepolisian Queensland, dua anak perempuan beursia 10 dan 13 tahun berada dalam perahu yang sama, tapi berhasil selamat dari dari bencana.
"Bagaimana mereka menyelamatkan diri, mungkin pertolongan Tuhan atau seseorang," katanya.
“Hampir sebuah keajaiban bagi siapa pun yang bisa keluar dari [musibah] itu.”
“Tempat yang dimana banyak keluarga ingin datang, menikmati kebersamaan dan hanya bersenang-senang benar-benar tidak sama dengan tragedi yang kita lihat.”
Kate dan Luke, kakak beradik, bekerja di Department of Human Services Australia.
Sementara Roozbeh, yang juga pasangan dari Luke, bekerja di Australian Bureau of Statitstics (ABS) di Belconnen, Canberra.
Dalam pernyataan resminya, ABS mengatakan sangat kehilangan dengan kematian Roozi Araghi, sebagai salah satu anggota tim komunikasi yang “riang dan menyenangkan di tempat kerja”.
Perahu diambil untuk pemeriksaan forensik
Wahana akan dijadikan tempat kejadian perkara (TKP) selama dua atau tiga hari. Asisten Komisaris Brian mengatakan polisi tidak akan terburu-buru dalam penyelidikan sebelum wahana dapat kembali terbuka.
Pemeriksaan mesin sedang berlangsung saat ini, dan perahu telah diambil oleh tim forensik.
Tahun lalu, serikat kerja Australian Workers Union (AWU) telah menyampaikan kekhawatirannya soal operasi dan pemeliharaan beberapa peralatan di Dreamworld, tetapi mereka tidak mengeluhkan wahana Thunder River Rapid.
Insiden kecelakaan ini terekam oleh kamera CCTV. Asisten Komisaris Brian yang telah melihat rekamannya mengatakan “kesalahan dalam pengoperasian atau bencana” telah menghilangkan empat nyawa.
“Akan ada banyak hal yang diperiksa, kebijakan, prosedur, jadwal pemeliharaan dan sebenarnya, saya rasa, keseluruhan wahana itu sendiri dalam hal keadaan mesin saat ini,” katanya.
"Kami berhutang kepada korban dan keluarga mereka. Kita berhutang kepada masyarakat, untuk mendapat apa penyebab kejadian ini."
Hingga saat ini puluhan detektif berada di tempat kejadian.
Kekhawatiran keamanan di Dreamworld
Insiden hari Rabu (25/10) terjadi enam bulan setelah seseorang nyaris tenggelam di salah satu wahana di Dreamworld.
Samson Sherrin, berusia 19 tahun, nyaris tenggelam dan menderita luka yang membutuhkan waktu lama untuk pulih, setelah terjatuh dari perahunya dan tertabrak tiga perahu lainnya sebelum akhirnya ditolong temannya.
Tahun lalu serikat kerja Australia, AWU telah memiliki kekhawatiran soal operasi dan pemeliharaan beberapa peralatan.
Sekretaris dari AWU Queensland, Ben Swan, mengatakan ia tidak ingin memanas-manasi kejadian ini. Kekhawatiran mereka saat itu pun bukan pada wahana yang merengut nyawa tersebut.
“Kami pernah khawatir tentang keamanan peralatan dan pengoperasian peralatan,” katanya.
18 bulan lalu, AWU mengajukan keluhan kepada perusahaan Ardent Leisure, perusahaan pemilik Dreamworld setelah adanya insiden terpisah.
Mereka mengajukan hak mereka untuk mendapatkan informasi tertentu dari divisi Kesehatan dan Keselamatan Kerja, tapi menurut Ben pihak perushaan menolak.
“Saya tidak ingin memanaskan situasi,” katanya.
“Tapi kami berpikir pentingnya dilakukan penyelidikan penuh demi keselamatan pekerja, semua yang berada di taman tersebut, serta para pengunjung yang ingin menikmatinya.
Baru-baru ini ABC melaporkan bahwa semua wahana memiliki “antara 75 hingga 200 pengecekan” yang harus dituntaskan sebelum mulai beroperasi.
“Banyak tekanan dan saya tidak akan biarkan orang naik wahana yang saya sendiri tidak mau menaikinya,” ujar salah satu teknisi di bulan Agustus lalu.
Tiga puluh detektif di TKP
Menteri Utama negara bagian Queensland, Premier Annastacia Palaszczuk mengatakan kecelakaan tersebut menjadi tragedi terburuk di Dreamworld yang pernah ada.
“Itulah sebabnya penyelidikan perlu dilakukan menyeluruh,” katanya.
“Sangat menakutkan.”
Walikota Gold Coast, Tom Tate mengatakan kejadian ini menjadi kecelakaan yang mengerikan di salah satu tempat populer di Gold Coast.
Ia tidak tahu apakah wahana harus ditutup atau tidak.
“Biasanya jadwal pemeliharaannya berkelas dunia dan ini menjadi salah satu kecelakaan yang aneh,” katanya.
“Kita ingin tahu persis apa yang terjadi sehingga semua ini tidak akan terulang lagi.”
Sebuah penyelidikan sedang berlangsung dan penyuluhan diberikan bagi mereka yang menjadi saksi mata atas kejadiaan itu.
Diterbitkan oleh Erwin Renaldi pada 26/10/2016 pukul 13:35 AEST dari artikel aslinya yang berbahasa Inggris.