Donasi Untuk Korban Tragedi Melbourne Capai Rp 6,86 M
Donasi untuk membantu para korban tragedi Bourke Street di Melbourne, pekan lalu, hampir mencapai $ 700.000 (atau setara Rp 7 miliar).
Pemerintah Federal Australia dan Pemerintah Negara Bagian Victoria telah berjanji akan menyumbang dana senilai $200.000 (atau setara Rp 200 miliar), sementara sumbangan yang berasal dari masyarakat jumlahnya mencapai $486.000 (atau setara Rp 4,86 miliar) yang terkumpul hanya dalam waktu sekitar dua hari.
Lima orang tewas dan sekitar 30 orang lainnya terluka ketika sebuah mobil melaju di jalur trotoar dan menabrak para pejalan kaki di pusat kota Melbourne pada hari Jumat (20/1/2017).
Pria yang dituduh mengemudikan mobil maut itu, yakni Dimitrious Gargasoulas -26 tahun, telah dituntut dengan lima tuduhan pembunuhan.
Di pengadilan kemarin, sejumlah berkas perkara -yang diajukan polisi dengan puluhan tuduhan tak terkait selama kurun waktu 12 bulan terakhir -diserahkan ke hakim.
Dokumen itu menunjukkan bahwa pada tanggal 20 Januari tahun lalu, Dimitrious dituduh atas kepemilikan narkoba di wilayah Cheltenham.
Pada bulan April, ia dituduh melanggar kondisi jaminannya, diikuti dengan serangkaian tuduhan penyerangan di Albert Park pada tanggal 31 Oktober.
Pada bulan November, ia dituduh mencuri mobil dan atas sejumlah pelanggaran mengemudi berbahaya, termasuk juga upaya menghindari polisi. Tindakan itu diikuti dengan tuduhan pencurian mobil lainnya setelah ia diduga mencuri Mercedes Benz di St Kilda pada bulan yang sama.
Kemudian setelah itu, pada awal Januari lalu, Dimitrious dituduh melakukan tindak pencurian dan penerobosan, sementara pada tanggal 14 Januari, pria itu juga dituntut melakukan tindak kekerasan dan kemudian dibebaskan dengan jaminan, hanya 6 hari sebelum tragedi Bourke Street terjadi.
Ia kini berada dalam tahanan dan diperintahkan untuk menghadapi persidangan melalui sambungan video pada bulan Agustus.
Pemakaman para korban
Keluarga dua korban termuda, yakni Thalia Hakin berusia 10 tahun dan Zachary Bryant berusia tiga bulan, telah mengumumkan bahwa pemakaman keduanya akan diselenggarakan secara tertutup untuk keluarga dan teman-teman. Hal ini dilakukan agar mereka yang berduka memiliki privasi.
Kakak Zachary yang berusia dua tahun, yakni Zara, juga terluka dalam aksi maut itu dan dalam kondisi stabil di rumah sakit.
Para korban lainnya adalah Jess Mudie -22 tahun, Matthew Si -33 tahun, dan seorang pria asal Jepang berusia 25 tahun.
Doa bersama sempat diadakan di Federation Square pada Senin (23/1/2017) malam dan buku belasungkawa juga tersedia untuk ditandatangani masyarakat umum di Balai Kota.
Dalam pernyataannya, orang tua Zachary mengucapkan terima kasih kepada mereka yang telah membantu, menghibur dan berduka bersama mereka.
“Ucapan baik Anda benar-benar berarti untuk kami. Kami meminta Anda untuk mendoakan kami dan Zara,” kata mereka.
Informasi kunci:
• Lima orang tewas, 30 terluka ketika sebuah mobil melaju di trotoar dan menabrak para pejalan kaki
• Pemakaman pribadi akan digelar untuk dua korban termuda yang membuat keluarga memiliki privasi
• Dana senilai $ 686.000 (atau setara Rp 6,86 miliar) telah disumbangkan untuk para korban insiden Bourke St
PM Jepang minta PM Australia jaga keluarga korban
Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, secara pribadi meminta Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull untuk menjaga keluarga dari pria Jepang yang tewas dalam insiden itu.
PM Turnbull menelepon PM Abe pada Senin (23/1/2017) untuk membicarakan perjanjian perdagangan Kemitraan Trans-Pasifik (TPP).
Selama panggilan itu, PM Turnbull menyampaikan simpatinya kepada PM Abe atas kematian pria Jepang tersebut.
Orang tua sang pria belum memberikan keterangan apapun perihal anak mereka.
Pada hari Senin (23/1/2017), Pemerintah Negara Bagian Victoria mengumumkan adanya tinjauan luas terhadap sistem jaminan, dan pengoperasian pengadilan malam hari sehingga hakim bisa memimpin sidang putusan jaminan.
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.
Diterjemahkan: 16:50 WIB 24/01/2017 oleh Nurina Savitri.