ABC

Donasi Politik di Australia Alami Penurunan Tajam

Donasi politik yang diterima kalangan partai politik di Australia mengalami penurunan tajam selama tahun anggaran 2014/2015. Dibandingkan tahun sebelumnya, terjadi penurunan jumlah donasi hampir 100 juta dollar (sekitar Rp 1 triliun).

Data KPU Australia (Australian Electoral Commission  atau AEC) menunjukkan Partai Liberal dan Partai Buruh mengalami penurunan penerimaan, termasuk dari iuran anggota.

Partai Liberal mencatat penerimaan partai sebesar 75,9 juta dollar, lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 125 juta dollar.

Dari penerimaan tersebut, jumlah donasi politik dari pihak ketiga menurun dari 20,2 juta dollar di tahun 2013/2014 menjadi hanya 10,3 juta dollar tahun lalu.

Total donator berjumlah 21, termasuk donasi yang diberikan sebuah perusahaan properti senilai 600 ribu dollar.

Kemudian ada nama Paul Marks yang memberikan donasi 340 ribu dollar, termasuk 15 ribu untuk cabang Partai Liberal di Queensland.

Pengusaha tambang ini menjadi pemberitaan tahun lalu saat Tony Abbott menghadiri ulang tahunnya, namun bekas PM itu mengajukan penggantian biaya perjalanan ke kas negara.

Ros Packer, janda pengusaha media Kerry Packer, juga berdonasi sebesar 100 ribu bagi Partai Liberal.

Lalu, dia menambah donasinya hingga 580 ribu menjelang Pemilu 2013.

Sementara Partai Buruh menerim 7,3 juta dollar donasi dari 288 orang, dari total pendapatan partai sebesar 65,7 juta dollar tahun lalu. Jumlah ini menurun dibandingkan pendapatan 77,6 juta dollar tahun sebelumnya.

Partai Nasional dan Partai Hijau masing-masing menerima 593 ribu dollar serta 526 ribu dollar.

Sementara partai baru besutan pengusaha tambang Clive Palmer, menerima donasi dari perusahaannya sendiri sebesar 10 juta dollar, lebih separuhnya berasal dari perusahaan Queensland Nickel yang kini bermasalah.

Tahun sebelumnya Partai Parlmer United Party menerima hampir 26 juta dollar dari perusahaan milik dan Queensland Nickel menyumbang 15,2 juta dollar saat itu.

KPU Australia juga mengungkapkan bahwa para politisi melakukan donasi untuk partainya sendiri.