ABC

Donasi Organ Tubuh di Australia Terus Berkurang

Data statistik menunjukan setiap bulannya jumlah warga Australia yang mau mendonorkan organ tubuhnya terus berkurang dalam kurun waktu dua tahun terakhir.

Meskipun program untuk mendorong warga mendonorkan organ tubuhnya terus dilakukan namun terjadi penurunan jumlah donasi di seluruh Australia. 

Demikian diungkapkan sebuah kelompok advokasi donor organ tubuh – ShareLife.

Pada bulan April misalnya, jumlah donor meninggal tercatat hanya 20, padahal biasanya rata-rata jumlah pendonor sekitar 26 perbulan.

Jumlah donor organ semakin menurun di Australia sejak April 2013.
Jumlah donor organ semakin menurun di Australia sejak April 2013.

 

Data dari Pendaftaran Donor Organ Australia dan Selandia Baru menunjukkan jumlah pendonor organ tubuh terus berkurang sejak April 2013.

Akibatnya, seorang pria asal Sydney, John Williams, misalnya telah mengantri di daftar tunggu untuk mendapatkan ginjal baru selama enam tahun.

"Saya telah menunggu lama, sifatnya sangat acak, semuanya sangat tergantung pada cocok tidaknya jaringan tubuh dan ketersediaan organ yang didonorkan," katanya.

Pria berusia 70-tahun itu mengatakan penantian yang panjang ini telah membuatnya semakin putus asa.

"Jika saya tidak mendapatkan donor dalam dua tahun ke depan, harapan hidup Anda menjadi sangat terbatas," kata Williams.

Williams mengaku sangat kecewa mengetahui Australia tidak memimpin dalam hal donasi organ, meskipun jutaan dolar telah dihabiskan untuk kampanye.

"Tingkat donasi organ tubuh di Australia sangat menyedihkan, itu mengerikan," katanya.

Williams menjaga agar tetap fit dan sehat, dengan harapan bisa menerima panggilan telepon yang dapat mengubah hidupnya.

"Dokter meminta ponsel saya tetap aktif karena berdasarkan pengalaman, jika mereka tidak bisa menghubungi Anda ketika donor tersedia, maka Anda tidak akan mendapatkannya," katanya.

Sementara itu,  Brian Myerson, Direktur Kelompok Advokasi Donasi Organ ShareLife mengatakan angka tersebut sangat  tragis bagi orang yang menunggu mendapatkan donor organ.

"Dalam dua tahun angka donasi organ turun menjadi 367. Padahal dalam kurun waktu tersebut kita telah menghabiskan banyak uang dan angka donasi organ harusnya meningkat," katanya.

Menurutnya kalangan dokter dan staf medis seharusnya dapat mengidentifikasi pendonor organ yang potensial.

Sementara Kepala Eksekutif Otoritas Organ Yael Cass mengatakan perlu dilakukan upaya yang lebih keras untuk mendorong agar semua donor potensial dapat diidentifikasi di rumah sakit.

"Kerangka kerja ada, tapi pelaksanaan dan hasilnya masih variatif,” katanya.

"Negara dunia lainnya seperti Spanyol dan Kroasia berhasil dalam hal ini, setelah bekerja secara intensif dan berkelanjutan selama sepuluh tahun terakhir."