Menghemat penggunaan air di musim kemarau atau ketika persediaan air terbatas ternyata tidak hanya dilakukan manusia, tapi juga hewan domba. Riset terbaru di Australia berhasil mengungkapkan kalau hewan domba mampu mengurangi asupan kebutuhan air mereka setiap hari dengan menggunakan sistem pertukaran panas diotaknya.
Psikolog komparatif dari Universitas Australia Barat, Dr Shane Maloney, mengatakan dengan menggunakan mekanisme ini domba dapat menghemat penggunaan air setiap harinya hingga 80 persen.
Penelitian ini didasarkan pada riset terdahulu mengenai sistem pendinginan otak menggunakan struktur di otak bernama karotis rete yang diyakini berperan dalam melindungi otak domba dari suhu panas yang berlebihan.
Selain itu penelitian ini juga mencoba menguji hipotesis dari penelitian serupa mengenai sistem pendinginan otak pada rusa kutub hitam di Afrika Selatan tahun 1990.
Riset ini menghasilkan temuan kalau rusa kutub ternyata tidak mengaktifkan sistem pendinginan otak mereka ketika sedang kepanasan atau suhu tubuh mereka tinggi.
Selain itu sistem pendinginan otak diduga memiliki fungsi lain yang berkaitan dengan mekanisme menghemat air melalui proses mendinginkan hypothalamus, pengatur suhu tubuh yang berada pada lapisan dasar otak.
Ketika Hipotalamus panas yang dipicu oleh nafas tersengal-sengal dan keringatan, organ ini membantu rusa kutub mengurangi panas tubuhnya melalui proses evaporasi.
"Dengan mengaktifkan mekanisme pendinginan otak ini maka kita akan bisa merendahkan suhu dibagian hipotalamus dan dengan demikian kita tidak perlu memicu penggunaan cairan tubuh untuk proses thermoregulation (tersengal-sengal dan berkeringat)," kata Maloney.
Untuk mengujicoba hipotesis ini, Maloney dan koleganya mempelajari perilaku 9 ekor domba. Diketahui domba-domba tersebut menghabiskan 6 jam per hari selama 8 hari di ruangan bersuhu 40 ° C dan diberikan waktu istirahat setiap malam ketika dengan suhu yang diturunkan menjadi 22 ° C.
"Suhu Itu adalah sedikit seperti musim panas di Perth," kata Maloney.
Domba-domba tersebut tidak diberi air selama lima hari terakhir. Dan selama eksperimen berlangsung para peneliti mengukur kadar cairan tubuh domba yang hilang serta suhu otak dan tubuh domba itu setiap lima menit.
Temuan mereka yang dirilis dalam edisi terbaru PLoS ONE, menunjukkan semakin lama domba itu tidak mendapatkan air, maka semakin lama domba mengaktifkan sistem pendingin otak ditubuhnya.
Hal ini menimbulkan perbedaan besar antara suhu tubuh dan otak hewan, dan menurunnya kadar hilangnya cairan tubuh pada hewan tersebut.
Ini merupakan studi pertama yang mendukung hipotesa mengenai sistem pendinginan otak di hipotalamus yang dapat menghemat air.
Dia dan koleganya menghitung dengan mengaktifkan 50% saja dari sistem pendinginan ini, domba seberat 50kg dapat menghemat 2,6 liter atau setara 60 % dari total asupan airnya setiap hari.
Sementara ketika mereka menggunakan 80% dari sistem pendinginan otak itu, jumlah penghematan penggunaan air bertambah hingga 3,54 liter air per hari atau 80% dari rata-rata penggunaan air mereka setiap hari.
Menurut Maloney bukti-bukti dari temuan ini menunjukan semakin seekor domba itu stres, maka semakin sedikit sistem pendinginan otak itu digunakan. Karena sistem pendinginan otak ini diaktifkan oleh sistem syaraf simpatis yang dipicu oleh stres.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu domba yang dibesarkan di peternakan dapat merespon cuaca panas dengan lebih baik.