ABC

Dokter Australia Mantan Pengungsi Ini Jadi Relawan di Kamboja

Delapan tahun yang lalu, sebuah undangan dari seorang teman untuk bergabung dalam perjalanan kemanusiaan ke Kamboja adalah awal dari hubungan abadi dengan negara ini dan rakyatnya bagi Dr Van Tung Bui.

Ahli anestesi Australia kelahiran Vietnam ini adalah salah satu dari segelintir relawan yang melakukan perjalanan ke daerah-daerah terpencil di seluruh Kamboja setiap tahun dengan lembaga amal ‘Cambodia Vision’, membantu memulihkan penglihatan mereka yang buta karena katarak.

“Di Kamboja banyak orang, terutama orang tua, mereka buta karena katarak mereka tak diobati,” kata Van Tung.

"Jika mereka buta, maka mereka bergantung pada keluarga mereka untuk melakukan semua hal-hal dasar, sehingga misi kami secara khusus difokuskan hanya pada penderita katarak," ujar Van Tung Bui.

Kondisi rumah sakit di daerah pedesaan Kamboja begitu sederhana dibandingkan dengan rumah sakit tempat ia bekerja di Australia.

Menyelesaikan lebih dari 400 operasi dalam waktu seminggu, tim kecil ini memiliki sekitar lima ahli bedah yang melakukan operasi pada satu waktu. Van Tung adalah salah satu dari dua hingga tiga dokter anestesi yang bergerak cepat di antara meja operasi, memberikan suntikan langsung di bawah mata setiap pasien untuk membuat mata mereka mati rasa sebelum operasi. Setiap operasi berlangsung antara 20 menit sampai satu jam (tergantung pada seberapa rumit kasusnya), dan pasien tetap terjaga selama keseluruhan prosedur.

“Saya suka pekerjaan ini. Pekerjaan ini membuat perbedaan. Ini hanya sejumlah kecil orang tetapi berarti banyak untuk mereka,” aku Van Tung.

Dr Van Tung Bui
Dr Van Tung Bui di Kamboja melakukan kerja relawan untuk lembaga amal 'Cambodia Vision'.

Supplied: Dr Van Tung Bui

Latar belakang Van sendiri sebagai pengungsi Vietnam, memberinya wawasan yang unik akan mengapa pekerjaan kemanusiaan sangatlah penting.

Pada tanggal 30 April 1975, akhir masa perang Vietnam ditandai dengan penundukan Saigon oleh Tentara Rakyat Vietnam dan Front Pembebasan Nasional Vietnam Selatan.

Jutaan orang dari selatan Vietnam melarikan diri selama beberapa tahun berikutna, termasuk Van dan keluarga yang berhasil masuk ke Malaysia dengan kapal pada tahun 1979.

"Saya lahir setahun sebelum perang selesai, dan kemudian keluarga saya memutuskan untuk meninggalkan Vietnam tahun 1979 karena komunis datang dan kondisi hidupnya tidak mungkin," cerita Van Tung.

Mereka akhirnya tinggal di Kamp Pengungsi Pulau Bidong selama enam bulan berikutnya.

Van tak ingat banyak tentang waktunya di kamp karena ia baru berusia lima tahun, tapi ia sering diingatkan tentang kondisi di sana oleh orang tuanya.

“Hidup di kamp-kamp itu tak higienis; anak-anak terkena bisul dan koreng. Tak ada air bersih … jadi kondisinya benar-benar apa minim selama enam bulan,” kenangnya.

Saat Operasi
Relawan dokter dari lembaga amal 'Cambodia Vision' selama operasi katarak.

Supplied: Dr Van Tung Bui

Sejumlah kecil pengungsi Vietnam mulai tiba di Pulau Bidong pada tahun 1975.

Tak sampai tiga tahun kemudian, tempat itu menjadi rumah bagi kamp pengungsi resmi, menampung sekitar 40.000 pengungsi pada puncaknya pada bulan Juni 1979.

Van Tung dan keluarganya akhirnya menerima sponsor untuk dimukimkan kembali di Australia, tempat di mana ia menempuh sekolah kedokteran dan menemukan gairah sejati dalam hidupnya -membantu orang melalui ilmu pengetahuan.

Operasi Katarak
Dr Van Tung Bui sedang menganestesi seorang pasien di Kamboja sebelum mengambil katarak yang dideritanya.

Supplied: Dr Van Tung Bui

Van seringkali teringat pada masa saat keluarganya berada di kamp, yang dalam banyak hal telah mempengaruhi keputusannya untuk membantu mereka yang kurang beruntung darinya sekarang ini.

“Saya mengingat kembali ketika saya berada di kamp selama enam bulan … Saya yakin ada relawan yang meluangkan waktu mereka dan membantu orang-orang di sana. Apapun yang mereka lakukan, itu berarti bagi kami jadi saya mengingat kembali waktu itu dan berpikir ‘oke mungkin saya bisa membuat perbedaan,” ujar Van.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

Diterjemahkan: 16:35 WIB 01/09/2016 oleh Nurina Savitri.