ABC

Dituduh Sebagai Anggota ISIS, Perempuan Muda Adelaide Disidang

Juri di Mahkamah Agung Adelaide telah diperingatkan bahwa mereka akan dihadapkan pada bukti mengerikan dan gamblang selama proses pengadilan dari seorang perempuan Adelaide yang dituduh sebagai anggota organisasi teroris.

Zainab Abdirahman-Khalif, 23, mengaku tidak bersalah atas tuduhan menjadi anggota kelompok Negara Islam (ISIS) secara sadar antara Juli 2016 dan Mei 2017.

Dalam pidato pembukaannya, Jaksa Penuntut Australia, Chris Winneke QC, mengatakan pada saat diduga bersalah, Abdirahman-Khalif tinggal bersama ibu dan dua saudara laki-lakinya di wilayah Mansfield Park, di barat laut Adelaide.

Ia mengatakan bahwa pada bulan Maret 2016, ia berhenti dari kuliah diploma ilmu pengetahuan dan teknologi di University of South Australia, yang ia lakukan untuk mengejar mimpi menjadi perawat, dan memutuskan untuk “mengikuti jalan yang berbeda”.

“Kasus ini terjadi pada 13 Juli 2016, tanpa sepengetahuan keluarganya dan menggunakan tabungannya, ia membeli tiket satu arah [dari Adelaide] ke Istanbul di Turki, melalui internet … untuk keberangkatan keesokan harinya,” kata Winneke.

“Jadi pada 14 Juli 2016, tanpa memberi tahu ibu dan saudara laki-lakinya bahwa ia meninggalkan negara itu, dengan hanya membawa tas tangan dan sedikit dana … ia berangkat ke bandara.”
Pengadilan mengungkap bahwa ia ditahan sebelum naik pesawat dan dicegah untuk masuk ke penerbangan.

“Kasusnya adalah terdakwa, ketika meninggalkan Australia dan pergi ke Turki, pada akhirnya akan melakukan kontak dengan (kelompok) Negara Islam dan mulai hidup di wilayah yang dipegang oleh Negara Islam sebagai anggota kelompok itu, dan sebagai pengikut pemimpin organisasi itu,” kata Winneke.

Sidang dimulai pada hari Senin (27/8/2018) di Mahkamah Agung Adelaide.
Sidang dimulai pada hari Senin (27/8/2018) di Mahkamah Agung Adelaide.

ABC News: Eugene Boisvert

Juri diperingatkan soal bukti

Hakim David Peek memeringatkan para juri bahwa mereka akan terpapar dengan bukti grafis dan mengerikan dari gambar-gambar dan rekaman video yang ditemukan di telepon seluler terdakwa.

“Orang-orang yang terluka dan mayat-mayat terlihat di berbagai negara bagian dan posisi, kebanyakan jelas laki-laki dewasa, tetapi beberapa di antaranya mungkin perempuan dan anak-anak.”

Para juri diberitahu bahwa mereka juga akan melihat rekaman tawanan yang dieksekusi oleh pisau, pedang atau senjata api, tetapi video-video itu telah diedit untuk berhenti tepat sebelum kematian orang-orang tersebut.

“Materi yang akan ditampilkan adalah grafis dan mengerikan, dan Anda akan melihat hal-hal seperti darah, fragmen otak, kepala terputus ditempatkan pada tubuh,” kata Hakim Peek.

Pengadilan mengungkap Abdirahman-Khalif tinggal di kamp-kamp pengungsi di Kenya sampai ia berumur 13 tahun dan pindah ke Australia bersama keluarganya, yang berasal dari Somalia, pada tahun 2009.

Ia belajar di sekolah Islamic College of South Australia hingga tahun 2011 dan menyelesaikan kelas 12 di Roma Mitchell Secondary College.

Sidang ini diperkirakan akan berjalan selama empat minggu dan akan mendengar bukti dari sejumlah saksi, termasuk seorang ahli akademis dalam kegiatan teroris di Timur Tengah.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.