ABC

Ditemukan, Tiram Anti-Perubahan Iklim!

Para peneliti mengemukakan, tiram batu Sydney dapat beradaptasi dengan pengasaman laut, yang merupakan efek kunci dari meningkatnya level karbon dalam dua generasi.

Tiram batu asal Sydney dalam beberapa tahap pengembangan. (Foto: dokumentasi penulis)
Dr. Laura Parker, ilmuwan dari Universitas Sydney Barat, mengungkapkan, di saat tiram pertama yang diuji coba gagal, keturunannya justru tumbuh subur di air yang lebih berasam.

“Mereka sebenarnya mulai beradaptasi sehingga mereka tumbuh cukup subur. Kemampuan mereka untuk berkembang dalam tingkat normal membaik dan mereka tak lagi menunjukkan keabnormalan,” jelas Dr. Laura.

Penemuannya tersebut dipresentasikan dalam konferensi Asosiasi Ilmu Maritim Australia di Canberra, pekan ini.

“Tiram ini dapat dibiakkan di tambak, kami mungkin dapat membiakannya untuk adaptasi terhadap pengasaman laut,” jelasnya.

Petambak tiram mengatakan, memastikan suplai yang stabil atas tiram muda yang tahan penyakit menjadi penting bagi kemampuan industri ini untuk mengatasi perubahan iklim.

David Maidment, yang memiliki tambak tiram batu Sydney di Narooma, pantai selatan New South Wales, mengatakan, masalah serupa juga dialami negara lain, yang artinya penemuan ini tepat pada waktunya.

“Saya melihat suplai tiram muda sebagai hal terpenting, tempat penetasan tiram di barat laut Amerika, kini, memiliki masalah dengan pengasaman laut. Untuk tahu ke mana arah kami menghadapi masalah tersebut di masa mendatang, adalah yang terpenting, karena itu benar-benar mempengaruhi produksi kami,” kemuka David.

Namun peneliti tiram, Profesor David Raftos, dari Universitas Macquarie, memperingatkan bahwa masih ada banyak tahap yang perlu dilewati agar temuan laboratorium ini diaplikasikan para produsen tiram secara komersil.

“Ada banyak pertanyaan besar yang muncul seputar tiram itu, misalkan tentang seberapa cepat mereka beradaptasi di lingkungan alami. Kita tak tahu keuntungan jangka panjang apa yang didapat dari memilih gen ini dan kita juga tak tahu kerugian potensial, hal buruk yang bisa ditimbulkan. Hal tersebut hanya akan diketahui jika tiram-tiram seperti itu dibiakkan dan ditempatkan ke habitat alami, sehingga anda bisa tahu performanya seperti apa,” tutur Profesor David.

Produsen tiram asal Clyde River, Kevin McAsh, ingin agar upaya penelitian terfokus pada, apa yang ia sebut sebagai, masalah teraktual dari industri ini, yaitu pengawasan air; sindrom kematian tiram; dan penyakit QX pada tiram batu Sydney.

“Saya pikir menjadi waspada dan mengawasi masalah penyakit tersebut harus dijadikan patokan terlebih dahulu,” sebutnya.

Namun ia juga menyambut kerjasama yang lebih luas antara para produsen dan peneliti.

“Para produsen tiram di sekitar pantai ini akan sangat senang bekerjasama dengan mereka sehingga jika ada perubahan dramatis di urusan kualitas air atau kematian tiram yang kita alami misalnya, kita sudah punya beberapa tolak ukur,” utara Kevin.

Tiram adalah industri tambak terbesar di negara bagian New South Wales yang, menurut data Departemen Industri Primer, bernilai 33 juta dolar di periode 2011-2012.