ABC

Ditemukan, Lapisan Es Tertua di Antartika

Peneliti dari berbagai negara berhasil menemukan lapisan es tertua di Antartika yang diperkirkan berusia 1,5 juta tahun. Penelitian atas lapisan es ini akan memberi informasi mengenai perubahan cuaca masa depan.

Ilmuwan dari 22 negara melakukan riset dan kerja lapangan selama 5 tahun dan menemukan lapisan es tersebut di wilayah timur Antartika.

Dr Tas van Ommen, dari Australian Antarctic Division, mengatakan, sejumlah radar udara telah digunakan untuk menyalurkan sinar cahaya menembus es dan mengungkapkan ketebalannya. "Ada daerah luas di Antarktika dimana kita tidak mengetahui apapun tentang ketebalan es, atau setidaknya sangat sedikit yang kita ketahui," katanya

"Kami bekerjasama dengan Amerika Serikat dan Inggris menggunakan pesawat DC-3 untuk pemetaan batuan dasar di bawah es di daerah yang sangat luas yang disebut  Aurora Basin," jelas van Ommen.

Menurut dia, dengan meneliti lapisan inti es peneliti bisa memprakirakan panas yang datang dari bumi. Beberapa anggota tim membuat model yang sangat rinci, bagaimana es mengalir untuk melihat berapa usia es sesungguhnya. Tebal lapisan es itu sekitar tiga kilometer.

Dr van Ommen mengatakan, inti es yang diambil dari lapisan tersebut dapat mengandung informasi berharga tentang cuaca bumi dan gas rumahkaca.

"Inti es tua, di atas seribu tahun, akan memberitahu kita lebih banyak tentang bagaiman cuaca merespon kondisi-kondisi CO2 dan kemudian kita dapat menggunakan informasi tersebut untuk mengerti bagaimana perubahan akan terjadi di masa depan," begitu ujarnya.

Penemuan itu juga penting untuk eksplorasi lapisan inti es di masa depan. Pemimpin penelitian itu, Hubertus Fischer adalah seorang professor fisika iklim dari Universitas Bern di Swiss. Menurut dia, proyek pengeboran dalam di Antarktika dapat berlangsung antara tiga sampai lima tahun.

Hasil penelitian ini telah dipublikasikan di Jurnal Climate of the Past.