ABC

Ditemukan 5 Tiang Batu Tersembunyi di Dalam Laut di Kawasan Twelve Apostles Australia

Kawasan wisata Twelve Apostles yang terkenal di Victoria, Australia, mungkin harus mengubah namanya. Pasalnya, kini ditemukan adanya lima tiang batu lainnya yang tersembunyi di kedalaman 50 meter di kawasan pinggiran laut tersebut.

Nama Twelve Apostle atau 12 Rasul merujuk kepada jejeran 12 tiang-tiang bebatuan di tepi pantai Great Ocean Road, sekitar 207 km di luar Kota Melbourne. Bentuk tiang itu diperkirakan akibat pengikisan alamiah selama ribuan tahun.

Kini jejeran lima tiang batu lainnya yang terpendam di bawah laut, ditemukan saat tim peneliti dari University of Melbourne melakukan pemetaan sonar di kawasan itu.

Lokasi lima jejeran tiang bebatuan yang diperkirakan berusia 60 tahun itu terletak sekitar 6 km dari pantai Great Ocean Road. Para peneliti menyebutnya Drowned Apostles atau Rasul yang Terbenam.

Menurut Prof. David Kennedy dari University of Melbourne, ini merupakan penemuan pertama kali jejeran tiang bebatuan di bawah laut.

"Dari sisi ilmiah, bagaimana tiang-tiang ini bisa terbentuk?" ujar Prof. Kennedy.

"Jejeran tiang batu biasanya sangat jelas di tepi pantai terbentuk karena erosi dan secara konstan terus terkikis," katanya.

"Makanya tidak ada yang pernah membayangkan bahwa akan ada jejeran tiang bebatuan yang tampak terawat selama ribuan tahun di bawah permukaan laut. Ini belum pernah ditemukan dimana pun," lanjut Prof. Kennedy.

Kandidat PhD Rhiannon Bezore dari University of Melbourne yang pertama kali menemukan jejeran tiang batu di bawah laut ini mengatakan kenaikan permukaan laut turut membantu bertahannya bentuk struktur bebatuan itu.

"Tiang-tiang itu tenggelam sebelum proses erosi bisa membuatnya terkikis habis," katanya.

Kawasan wisata 12 apostles di Victoria, Australia.
Kawasan wisata 12 apostles di Victoria, Australia.

 

Prof. Kennedy menjelaskan dengan toknologi sonar beresolusi tinggi kini telah memudahkan pemetaan dasar laut secara lebih terinci.

"Hampir sama dengan melihat foto udara atau Google map untuk pertama kalinya," katanya.

Dia memperkirakan temuan ini akan menjadi atraksi baru baru turis dan penyelam yang ingin melihat langsung keberadaan Rasul yang Terpendam.

Temuan ini telah dipublikasikan dalam Journal of Coastal Research, memberi pemahaman baru mengenai dasar laut Australia yang kompleks.