ABC

Diplomat Kemlu Jadi Ketua Umum PPI Australia 2014-2015

Kongres Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) ke-21, Sabtu (19/7/2014), memilih Ahmad Almaududy Amri (24), sebagai ketua umum periode 2014-2015 setelah berhasil memperoleh suara terbanyak dalam pemilihan yang digelar di Brisbane, ibukota Negara Bagian Queensland, Australia.

Biasa dipanggil Dudy, Ketua Umum terpilih adalah kandidat doktor bidang hukum di University of Wollongong (UOW) yang terletak di Negara Bagian New South Wales (NSW). Di Indonesia Dudy berdinas sebagai pegawai negeri sipil di lingkungan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) sejak 2010.

Dalam paparan visi-misinya di hadapan 80 orang peserta kongres, Dudy, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PPIA, menawarkan sejumlah program unggulan, seperti Radio PPIA, Festival Indonesia, PPIA Mengajar, dan fasilitasi kerjasama bidang budaya dan pendidikan antara perguruan tinggi di Indonesia dan dan Australia.

“Setiap program kerja PPIA seyogianya mampu memberikan impact yang besar bagi seluruh pelajar dan mahasiswa,” Dudy mengatakan.

Kongres PPIA XXI digelar selama dua hari dengan sejumlah agenda utama, di antaranya adalah penyampaian laporan pertanggungjawaban pengurus PPIA 2013/2014 dan pemilihan Ketua Umum PPIA untuk periode 2014-2015.

Pemilihan Ketua Umum sendiri memperebutkan 36 suara: satu suara mewakili PPIA Pusat; enam suara mewakili PPIA Cabang (tingkat negara bagian); dan 29 suara mewakili PPIA Ranting (tingkat universitas).

Di Indonesia Dudy berdinas sebagai Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) sejak 2010.(Photo: Taufan Muhammad)
Dudy, yang juga adalah Ketua PPIA Ranting UOW, berhasil mengalahkan koleganya sesama diplomat Kemlu Taufan Muhammad, 29, kandidat doktor bidang hukum internasional di Flinders University, South Australia, dalam pemilihan yang bertempat di Kampus Queensland University of Technology (QUT).

Ketua Umum PPIA 2013/2014 Pan Mohamad Faiz, yang juga kandidat doktor bidang hukum tata negara di University of Queensland, berharap kepengurusan PPIA berikutnya dapat terus melibatkan sebanyak mungkin pelajar dan mahasiswa dalam setiap kegiatannya.

“Dengan demikian, regenerasi organisasi dapat terus berjalan lancar dari waktu ke waktu,” ujar Faiz seperti dimuat dalam rilis PPIA yang diterima oleh wartawan ABC International, L.Sastra Wijaya.

Sepanjang kepengurusan periode 2013/2014, PPIA telah berhasil menyelenggarakan sejumlah program dan acara besar, diantaranya adalah Program Buku untuk Anak Bangsa, Beasiswa Perhimpunan Indonesia Belajar-PPIA dan Konferensi Pelajar Indonesia Internasional (KIPI).

Berdiri sejak tahun 1981, PPIA saat ini menaungi lebih dari 17.000 pelajar asal Indonesia yang tengah menuntut ilmu di Australia. Lebih dari 80 persen pelajar Indonesia di Australia belajar di sekolah atau perguruan tinggi di negara bagian NSW, Victoria, dan Western Australia.

Sejumlah mantan pengurus PPIA kini menempati sejumlah posisi penting di tanah air. Wakil Menteri Pekerjaan Umum Achmad Hermanto Dardak, misalnya, adalah Ketua Umum PPIA periode 1987-1989, sedangkan Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto menjabat posisi Ketua Umum untuk periode 2002-2004. Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah Velix Wanggai juga pernah memimpin PPIA pada tahun 2004-2006.