ABC

Diluncurkan, Kompetisi Film Pendek Australia-Indonesia Berhadiah Rp 150 Juta

Kompetisi film pendek bertema "Neighbour/Tetangga" diluncurkan pekerja film Indonesia Riri Riza dan Mira Lesmana bersama rekannya dari Australia Lauren Shipman. Kompetisi yang akan ditutup 1 Agustus 2016 ini menyiapkan hadiah 15 ribu dollar (sekitar Rp 150 juta).

Dalam peluncuran di Jakarta pekan lalu, Riri Riza, Mira Lesmana dan Lauren Shipman hadir dalam diskusi yang menandai dimulai kompetisi bernama ReelOzInd! Short Film Competition and Festival.

Jemma Purdey dari Australia Indonesia Centre yang menyelenggarakan kegiatan ini menjelaskan, festival ini akan unik karena akan mempertemukan pekerja film kedua negara di satu forum.

"Cerita pendek berupa film merupakan cara yang bagus untuk berbagi cerita dan membangun pemahaman di antara sesama tetangga, Australia dan Indonesia," jelasnya kepada wartawan ABC Farid M. Ibrahim, Selasa (19/4/2016). 

Sementara itu Mira Lesmana mengatakan, dia akan menjadi duta untuk kompetisi dan festival ini. "Saya berharap festival ini akan menerima banyak peserta yang mengirimkan karya mereka karena genrenya sangat bervariasi. Bisa berupa amimasi atau drama, dan lainnya," katanya.

Riri Riza mengatakan hal yang sama dan berharap festival ini bisa berkelanjutan di tahun-tahun mendatang. "Saya bayangkan anak-anak muda Indonesia ingin belajar tentang negara tetangga mereka. Dan mencari tema-tema kreatif dan menarik untuk film pendek mereka," katanya.

Sutradara Riri Riza, film maker Australia Lauren Shipman, serta producer film Mira Lesmana saat peluncuran kompetisi film pendek bertema "Tetangga". (Foto: Australia Indonesia Centre)
Sutradara Riri Riza, film maker Australia Lauren Shipman, serta producer film Mira Lesmana saat peluncuran kompetisi film pendek bertema "Tetangga". (Foto: Australia Indonesia Centre)

“Festival ini akan membuka jalan bagi anak-anak muda Indonesia untuk menampilkan perspektif baru, gambaran baru tentang Indonesia, yang saya harap lebih segar dan lebih luas daripada pendekatan standar yang hanya bicara tentang Bali atau stereotype lainnya saat menampilkan identitas Indonesia keluar," katanya.

Dubes RI untuk Australia Nadjib Riphat Kesoema juga menyatakan pentingnya warga kedua negara saling memahami melalui wadah film. 

Menurut Dubes Nadjib, warga kedua negara tidak mengenal banyak mengenai tetangganya masing-masing. "Festival ini ibarat undangan berbecue dari tetangga untuk saling kenal dan berbagi cerita," ujarnya.

Bertindak sebagai Dewan Juri Festival adalah producer film Mira Lesmana, sutradara Riri Riza, sutradara Tom Gleisner, producer film Andrew Mason, pakar Indonesia Professor Krishna Sen, serta dosen UGM Novi Kurnia.

Penyelenggara sudah mulai menerima film pendek sejak 18 April hingga akhir Juli 2016. Film yang masuk akan dinilai berdasarkan beberaoa kategori yaitu Film Terbaik, Kolaborasi Australia Indonesia Terbaik, Dokementer, Animasi, Fiksi, kategori Anak Muda.

Pembuat film yang berminat ikut kompetisi bisa mendapatkan informasi lebih lanjut melalui situs reelozind.