ABC

Diluncurkan, Buku tentang 27 Pesohor Australia yang Dimata-matai ASIO

Sebuah buku berisi penuturan 27 orang terkenal Australia mengenai sepak terjang mereka yang dimata-matai oleh badan intelijen ASIO diluncurkan dalam Sydney Writers Festival 2014. Buku berjudul Dirty Secrets ini mengungkap pengalaman para aktivis tahun 1960an tersebut dibuntuti agen-agen ASIO.

Salah seorang di antaranya adalah wartawan bernama Anne Summers, yang di tahun 1960an masih berusia 21 tahun. Ia sama sekali tidak menyadari gerak-geriknya ketika itu dimonitor oleh ASIO.

Summers baru sadar setelah melihat catatan ASIO mengenai dirinya tiga tahun lalu. Ia kaget karena menjadi salah seorang yang mendapat pengawasan dari pemerintah Australia selama bertahun-tahun.

"Saya kaget dan merasa bahwa catatan ini membenarkan ketakutan kami saat ini sebagai mahasiswa di Adelaide, turun ke jalan menentang perang," katanya dalam forum tentang buku Dirty Secrets pada Sydney Writers Festival (SWF).

Hal sama diakui bekas hakim Mahmakah Agung Australia Michael Kirby. Sebagai mahasiswa di Sydney University ia juga terlibat dalam kegiatan politik di kampusnya ketika itu. Saat ia menerima catatan ASIO tentang dirinya, Kirby baru menyadari bahwa ia dimata-matai selama ini.

Summers dan Kirby merupakan dua di antara 27 orang terkenal Australia yang turut menyumbang tulisan mengenai pengalaman mereka dibuntuti agen-agen ASIO.

Tokoh lainnya termasuk bekas Menteri Utama Tasmania Jim Bacon, Peter Cundall, aktivis aborigin Gary Foley, aktivis hak-hak gay Lex Watson dan mantan anggota DPR Meredith Burgmann, yang sekaligus menjadi editor buku ini.

Saudari Meredith bernama Verity Burgmann, juga menjadi target mata-mata ASIO termasuk kegiatannya dalam kelompok Masyarakat Trotsky Canberra.

"Ada 10 foto tentang Verity dalam catatan ASIO, semuanya saat ini mengenakan bikini di pantai," kata Meredith.

Elizabeth Evatt, mantan hakim ketua pada Pengadilan Keluarga Australia yang juga putri mantan politisi Partai Buruh Clive Evatt, mengatakan ayahnya dipandang sebagai tokoh berbahaya oleh ASIO.

Sementara itu Summers mengatakan, dalam salah satu kejadian ia dibuntuti dalam penerbangan dari Adelaide ke Sydney. "ASIO tidak tahu bahwa saya memang tinggal di Sydney," katanya.

Ia mengungkapkan, ayahnya sendiri sebenarnya adalah seorang agen ASIO yang "memata-matai kapal Rusia dan mencatat semua plat mobil yang datang ke pelabuhan menemui orang-orang di kapal tersebut,"

Menurut Summers, dalam catatan ASIO tersebut, ia disimpulkan sebagai, "Kemampuan berbuat kerusuhan: Nihil".

Ikuti Kompetisi Belajar Bahasa Inggris di Australia gratis – Klik tautan berikut: https://apps.facebook.com/australiaplus