ABC

Dilarang Pasok Teknologi 5G di Australia, Huawei Tuding Xenofobia

Chairman perusahaan Huawei Australia John Lord menuding adanya faktor xenofobia dalam keputusan Pemerintah Australia melarang raksasa telekomunikasi China ini memasok jaringan seluler 5G.

Menurut Lord, pengecualian Huawei dari pasokan teknologi 5G yang diputuskan saat terjadi krisis politik pekan lalu sangat disayangkan.

Hal itu, katanya, menggarisbawahi adanya ketegangan diplomatik antara Canberra dan Beijing.

“Kita tidak berdiskusi secara terbuka,” katanya kapada ABC. “Kita berdiskusi dengan sedikit rasa xenofobia.”

“Saya pikir Huawei terjebak dalam hal ini, yang bagi sebuah perusahaan komersial tentu saja menyedihkan,” tambahnya.

“Hal itu (xenofobia) tak memungkinkan debat terbuka mengenai inovasi dan teknologi baru sehingga Australia bisa mendapatkan yang terbaik,” jelas Lord lagi.

“Banyak tekanan dari AS ke Australia untuk tidak memakai Huawei,” katanya.

Lord mengaku mengetahui adanya larangan atas Huawei melalui telepon pada Kamis pekan lalu dari sekretaris Departemen Komunikasi.

“Saya sangat kecewa karena keputusan penting tentang 5G ini dibuat di tengah kekacauan politik di Canberra pekan lalu,” ujarnya.

Huawei bantah dikendalikan Pemerintah China

Pernyataan Menteri Komunikasi Mitch Fifield dan pelaksana tugas Mendagri Scott Morrison (yang kini menjadi perdana menteri), tak secara spesifik menyebutkan nama Huawei dalam larangan itu.

Namun kedua pejabat ini merujuk pada isu keamanan nasional karena adanya perusahaan yang mungkin menerima “arahan dari pemerintah asing”.

Lord menolak persepsi bahwa Huawei masuk kategori itu dan menjadi bagian dari Pemerintah China dan badan intelijennya.

“Saya harap Pemerintah tidak bermaksud demikian. Pengurus perusahaan ini di Australia, tiga direktur independen dan 700 karyawan, akan membantah dan sangat kecewa dengan tuduhan seperti itu,” ujarnya.

“Huawei tak pernah mendapatkan instruksi dari Pemerintah China atau pejabat intelijen untuk Huawei di China atau dimana pun di dunia untuk melakukan aktivitas semacam itu,” kata Lord.

Dalam melarang Huawei, Pemerintah Australia merujuk para regulasi di China yang memaksa semua perusahaan negara itu bekerja sama dengan badan intelijen jika diperintahkan.

Lord mengatakan peraturan China tersebut tidak mencakup operasi Huawei di Australia.

“Kami memiliki pendapat hukum yang menyatakan hal itu tak mempengaruhi Huawei di China dan lebih dari itu tik mempengaruhi Huawei di Australia,” kata Lord.

“Kami hanya patuh dan mendengarkan hukum Australia,” tambahnya.

Meski dilarang ikut tender 5G, Lord mengatakan Huawei tidak akan meninggalkan Australia.

Dia mengaku tidak membahas pelarangan ini dengan Menteri Komunikasi Mitch Fifield. Namun dia mengaku akan ke Canberra untuk mendapatkan rincian bagaimana keputusan itu dibuat.

Huawei sebelumnya juga dilarang memasok teknologi ke jaringan broadband pada tahun 2012 atas pertimbangan keamanan nasional.

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.