ABC

Dikhawatirkan Produk Bangunan Tercemar Asbestos Masuk ke Australia

Asosiasi Industri Asbestos Australia mengkhawatirkan adanya bahan-bahan bangunan impor yang tercemar asbestos masuk ke Australia.

Asosiasi tersebut mengatakan asbestos ditemukan dalam dinding semen yang diimpor dari China dua bulan lalu.

"Sampel dari bahan tersebut sudah diuji di Asia, dengan sertifikat yang mengatakan tidak ditemukan adanya asbestos." kata Presiden asosiasi tersebut Michael Shepherd kepada ABC.

"Kami menganalisa sampel tersebut berdasarkan standar Australia dan ternyata ditemukan adanya chrysotile atau asbestos putih."

Dinding semen impor dari China seperti ini ditemukan berisi asbestos putih. (ABC News: Scott Kyle)
Dinding semen impor dari China seperti ini ditemukan berisi asbestos putih. (ABC News: Scott Kyle)

 

Penemuan ini merupakan temuan terbaru atas serangkaian barang bangunan impor yang terbukti  positif mengandung asbestos tahun lalu, termasuk dinding semen di Canberra.

Namun Shepherd  mengatakan petugas pabean tidak mampu mencegah barang-barang tersebut masuk ke Australia.

"Perusahaan yang mengimpor menerima barang-barang ini dengan niat baik, dan mengandalkan dokumentasi dari luar negeri yang mengatakan produk ini bebas asbestos."kata Shepherd.

"Namun dari yang kami ketahui, pabean hanya melakukan pengecekan terhadap sekitara lima persen dari semua produk yang masuk ke Australia, jadi sebenarnya sulit sekali untuk mengetahui mana produk yang masuk yang mengandung asbestos."

Asbestos sudah dikenal bisa menyebabkan kanker.

Departemen Imigrasi dan Perlindungan Perbatasan Australia mengatakan akan menyelidiki masalah ini.

Komisioner Australian Border Force Roman Quaedvlieg dalam dengar pendapat di Senat di Canberra minggu ini mengatakan persoalan ini memang terus berlanjut.

Ketika ditanya oleh Senator Lisa Singh apakah tidak ada jaminan bahwa Australia akan bebas asbestos padahal sudah ada larangan asbestos sejak tahun 2003, Quaedvlieg mengatakan dia tidak bisa memberikan jaminan.

Quaedvlieg mengatakan dia akan terbang ke China akhir pekan ini guna mendiskusikan masalah tersebut.

"Yang jelas masalah narkoba akan menjadi topik utama pembicaraan dengan pihak Cina, namun produk impor terlarang seperti asbestos akan juga menjadi pembicaraan." katanya.