ABC

Dijual 900 SPBU milik Shell di Australia

Raksasa energi global,  Royal Dutch Shell berencana menjual 900 stasiun pompa bensin miliknya di Australia. Langkah ini dilakukan karena Shell mengaku keuntungan tahunan perusahaannya di Australia menurun 39%.

Perusahaan minyak dan gas milik Belanda itu diketahui memang tengah mengevaluasi seluruh investasi gas cair mereka di Australia.   Hal ini dilakukan lantaran Shell sekarang  tengah berusaha melepas asetnya senilai AUD$17 milyar di seluruh dunia.

Terkait rencana itu, Shell berencana menjual 32 terminal bahan bakarnya di Australia,  seperti juga nasib kilang minyakn Shell di Geelong yang telah dipasarkan sejak awal tahun lalu.

Pengumuman ini terbit setelah sebelumnya Shell merilis pengumuman kalau keuntungan tahunannya menurun signifikan pada Kamis (30/1/2014) lalu.

Perusahaan itu mengaku  telah memiliki calon pembeli untuk stasiun pemurniannya dan juga sebagian bisnisnya yang dipasarkan di Australia, yang juga meliputi 900 buah pompa bensin.

Namun, chief executive perusahaan Royal Dutch Shell, Ben Van Beurden mengatakan ia tidak akan mengungkapkan rincian dari pemasaran bisnisnya tersebut.

"Kami sudah menerima sejumlah penawaran untuk kilang kami di Australia dan sebagian dari pemasaran bisnis kami dan itu saja yang  bisa saya katakan sejauh ini,” kata Van Beurden kepada media di Australia.

"Kita tidak bersedia memaparkan hal yang masih berlangsung terkait proses  merger dan akuisisi, “ tambahnya.

Shell mengatakan tidak akan mengambil keputusan final terkait investasinya tahun ini mengenai proyek LNG Gladstone di Queensland yang dioperasikan oleh Arrow Energy.

"Kami masih menjajaki seluruh opsi yang kami miliki dalam bisnis LNG, termasuk Arrow, sebelum memutuskan keputusan apa yang harus kami ambil. Dan oleh karena itu kami akan melihatnya sesuai skala prioritas dan tahapan yang sudah direncanakan karena kami tidak bisa melakukan semuanya sekaligus,” kata Van Beurden lagi.

Shell juga tidak bersedia berkomentar mengenai kabar rencana penjualan sahamnya di Woodside Petroleum.

Pembaruan merk

Analis pasar, Peter Escho mengaku tidak terkejut melihat aksi jual Shell terhadap sejumlah operasinya di Australia.

Escho menilai pemilik baru kemungkinan akan memperbarui merk dari pompa bensin shell dan itu bisa sangat menarik untuk perusahaan di Asia.

"Shell mengalami banyak tekanan dari para pemegang sahamnya untuk bisa menghasilkan pengembalian modal yang kuat baik dari sisi keuntungan dan aset,” katanya.

"Shell bisa saja menanamkan modalnya kembali di sektor lain yang mampu menggenjot laba perusahaan. Saya tidak terkejut jika sejumlah konglomerat di Asia akan sangat tertarik melihat peluang mengembangkan merk mereka di Australia lewat proses akuisisi aset Shell,”