ABC

Diduga Terlibat Sindikat, Anak Bos Klub Malam Sydney Bebas dengan Jaminan

Permohonan jaminan yang diajukan anak laki-laki pemilik klub malam ‘King Cross’, John Ibrahim, dan kekasihnya, Sarah Budge, dikabulkan setelah keduanya menghadap pengadilan menyusul penggerebekan polisi di Sydney, New South Wales, terkait dengan dugaan sindikat kejahatan internasional.

Sarah Budge, 27 tahun, menjalani sidang di Pengadilan Tinggi Pusat Rabu pagi (9/8/2017) setelah dituntut karena memiliki pistol sementara Daniel Taylor, 26 tahun, didakwa atas niat menggunakan dana lebih dari $ 2,25 juta atau setara Rp23,6 miliar untuk mengimpor tembakau.
Delapan pria lainnya, termasuk sepupu Ibrahim, Sleiman Simon Tajjour, juga akan menghadapi pengadilan dengan berbagai pelanggaran menyusul operasi lintas batas sepanjang tahun yang menargetkan kelompok kejahatan terorganisir yang berusaha mengimpor sejumlah besar obat-obatan terlarang dan tembakau.

Daniel Taylor
Daniel Taylor, diambil gambar tahun 2011, telah mendapatkan jaminan.

AAP: Dean Lewins

Budge, seorang model dan perempuan penghibur, belum dikenai tuduhan terkait narkoba dan tidak diduga terlibat dalam sindikat tersebut.
Polisi menuduh mereka menemukan sebuah pistol Glock berpeluru di rumah Budge di wilayah Double Bay selama berlangsungnya penggerebekan pada hari Selasa (8/8/2017).
Dia didakwa memiliki senjata api yang tidak sah, memiliki amunisi tanpa lisensi dan memiliki senjata api yang rusak.
Direktur Penuntutan Umum (DPP) Australia tidak menentang keputusan jaminan itu dan keputusan itu diberikan dengan syarat Budge tinggal di property Double Bay miliknya, menyerahkan paspor, melapor ke polisi tiga kali seminggu dan menyerahkan uang keamanan sebesar $ 50.000 atau sekitar Rp523 juta.
Jhon Ibrahim, pemilik klub malam ‘Kings Cross’, tidak dituduh melakukan pelanggaran apapun, meskipun rumahnya di Dover Heights digeledah.
Taylor, mantan prajurit di Angkatan Darat Australia, juga dikenal sebagai Daniel Ibrahim.
Pengadilan mengungkap bahwa Daniel Ibrahim dituduh mentransfer uang sebesar $ 2,25 juta (atau setara Rp 22,5 miliar) untuk memfasilitasi impor sejumlah besar tembakau.

Neil Gaughan, AFP Asistant Commisioner
Neil Gaughan, AFP Asistant Commisioner, menjelaskan pengeledahan yang dilakukan kepolisian federal Australia terhadap salah satu keluarga paling terkenal di NSW, John Ibrahim yang merupakan salah satu penggeledahan terbesar yang pernah terjadi di Australia.

Dylan Welch

Namun dia akhirnya diberi jaminan untuk tinggal bersama ibunya, Melissa Taylor, di pinggiran timur Sydney. Dia juga diperintahkan untuk menyediakan uang keamanan sebesar $ 630.000 atau lebih dari Rp 6,6 miliar dalam bentuk properti dan uang tunai.

Melissa Taylor
Melissa Taylor, ibu Daniel Taylor, juga dikenal sebagai Daniel Ibrahim, meninggalkan Pengadilan Pusat setempat pada Rabu (9/8/2017).

AAP

Hakim Magistrat Sydney, Clare Farnan, mengatakan bahwa kondisi jaminan harus ketat untuk mengurangi risiko Taylor gagal tampil di pengadilan karena “akses yang jelas terhadap sejumlah besar uang”.
Clare Farnan mengatakan, sementara pelanggaran itu “sangat serius” dia memiliki sejarah kriminal yang sedikit dan “perannya dalam kejahatan itu masih dalam jangkauan terbatas”.
Di luar pengadilan, pengacara Taylor, Nick Hanna, mengatakan bahwa dia akan melawan dakwaan tersebut.

“Dia pasti akan menolak dakwaan ini dan kami berharap dapat segera menghentikan tuduhan ini,” kata Hanna.
“Saya bisa membayangkan, dia tidak terlalu senang dipenjarakan atas pelanggaran yang bahkan hakim-nya saja terlihat sedikit bingung mengenai peran yang dituduhkan kepadanya.”
Saudara laki-laki John Ibrahim, Fadi dan Michael Ibrahim, ditangkap di Uni Emirat Arab oleh departemen anti-narkotika Kepolisian Dubai dalam sebuah operasi yang simultan.

pengacara Nick Hanna
Nick Hanna, kuasa hukum Daniel Taylor diluar gedung pengadilan pusat Sydney.

AAP

Pada hari Rabu (9/8/2017), Pengadilan Sydney mengungkap, Michael Ibrahim dan tertuduh lainnya, yakni Fares Derbas, terlibat dalam kegiatan mengimpor dan mendistribusikan jutaan dolar rokok ilegal.
Jaksa mengatakan bahwa pasangan tersebut memiliki “transaksi terpisah yang melibatkan sejumlah besar uang dan sejumlah besar tembakau” yang dikirim melintasi Sydney dengan truk.
Fares Derbas telah mengajukan permohonan jaminan.
Kepolisian Federal Australia mengatakan, sebanyak 1,8 ton ekstasi (MDMA), 136 kilogram kokain dan 15 kilogram metamfetamin kristal (sabu) berhasil diamankan oleh pihak berwenang di Belanda sebelum barang tersebut bisa mencapai Australia. Narkoba tersebut memiliki perkiraan nilai pasar hingga $ 810 juta atau setara Rp8,5 triliun.
Kepolisian akan mengajukan tuduhan di pengadilan bahwa sindikat tersebut telah bekerja keras untuk mengatur, membeli dan memfasilitasi impor narkoba tersebut melalui sejumlah pengiriman kargo kontainer antara bulan November 2016 dan Agustus 2017.
Dua pria -Hassan Fahkriddine dan Mohammed Jeda -tidak mengajukan permohonan jaminan dan jaminan itu juga secara resmi telah ditolak.
Fahkriddine didakwa mengimpor obat-obatan yang dikendalikan otoritas perbatasan dalam jumlah komersil sementara Mohammed Jeda dikenai dua tuduhan memasok obat terlarang dalam jumlah komersil yang besar.
Para pria yang dikenakan tuduhan itu dan juga Sarah Budge akan muncul kembali di pengadilan pada bulan November 2017.
Diterjemahkan 15.15 WIB, 9/8/2017 oleh Iffah Nur Arifah. Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.