Diduga Mengandung Ecoli, Kantin Kebab di Sydney Ditutup
Otoritas Makanan Negara Bagian New South Wales yang berpusat di Sydney, Australia, menutup kantin kebab yang menjadi makanan khas Asia dan Timur Tengah, menyusul empat konsumennya yang terserang radang pencernaan, gastroenteritis.
Penyelidikan langsung digelar terhadap kantin, sementara empat konsumennya langsung mendapatkan perawatan di rumah sakit karena terkena diare.
Mereka dilaporkan memakan kebab dari kantin Kenny's Kebabs di kawasan Westfield Miranda, Sydney, baru-baru ini.
Pihak otoritas makan menginspeksi kantin tersebut kemarin, Jumat (17/1/2014) dan mengungkapkan kalau kantin itu “teridentifikasi dengan sejumlah masalah yang terkait dengan penanganan makanan dan persiapan”.
Profesor Mark Ferson dari lembaga kesehatan di sebelah tenggara Sydney menganjurkan kalau para konsumen yang telah mengkonsumsi makanan dari Kenny Kebabs agar segera memeriksakan diri ke dokter jika mereka memiliki gejala yang sama.
"Orang-orang yang memiliki penyakit sejauh ini telah mengembangkan diare yang memiliki darah di dalamnya seperti disentri , perut kram dan gejala seperti itu," katanya .
"Kebanyakan orang memang akan pulih dengan mudah, tapi racun kuman tertentu yang dapat masuk ke dalam tubuh dan kadang-kadang merusak ginjal,” terang Ferson lagi.
Makanan tersebut diyakini telah terkontaminasi dengan racun Shiga yang memproduksi bakteri E. coli bakteri (STEC).
Kini penyelidikan masih berlangsung oleh otoritas setempat.