ABC

Diduga Ada Korupsi Atas Hilangnya Surat Suara di Australia Barat

Sekitar 1.400 surat suara untuk pemilu senat dari daerah pemilihan Australia Barat yang hilang dalam Pemilu 7 September 2013 lalu, tidak bisa ditemukan keberadaannya. Kemungkinan terjadinya korupsi dalam kasus ini tidak dikesampingkan.

Demikian dikatakan mantan Kepala Kepolisian Australia Mick Keelty, Rabu (5/3/2014). Ia ditugaskan untuk menyelidiki hilangnya surat suara tersebut.

Surat suara yang hilang ini menyebabkan perhitungan hasil untuk kursi senat Australia dari dapil Australia Barat tidak bisa dilakukan dan menyebabkan dapil tersebut harus melakukan pemilu ulang, April mendatang.

Rencananya, senat hasil pemilu tahun lalu, baru akan dilantik Juli mendatang.

Laporan penyelidikan ini menyebutkan, adanya kegagalan menangani dan menyimpan kertas suara.

Menyusul kasus ini, Komisioner KPU Austrralia Ed Killesteyn dan komisioner KPU Australia Barat Peter Kramer telah mengundurkan diri bulan lalu.

Dalam laporannya kepada parlemen hari ini, Keelty menyebutkan tidak adanya kepemimpinan dan adanya kebiasaan buruk dalam tubuh KPU.

Ia mengungkapkan ada masalah mendasar dalam pedoman bagi voluntir yang bertugas untuk KPU, kertas suara yang disimpan di dekat tempat sampah, serta besarnya peluang memindahkan surat suara dari satu TPS ke TPS lainnya.

Keelty mengakui pihaknya tidak dapat menemukan keberadaan surat suara yang hilang tersebut.

Ia mengingatkan kemungkinan korupsi bisa saja terjadi, termasuk dalam pemilu ulang bulan depan, terutama jika diprediksi hasil pemilu akan sangat ketat.

"Kita bicara tentang orang dengan penghasilan yang sangat rendah," katanya. "Saya tidak punya bukti korupsi, namun saya tidak bisa katakan korupsi tidak terjadi".

Keelty menyarankan dipertimbangkannya metode pemilu dengan sistem elektronik atau peningkatan keamanan surat suara.