ABC

Diduga Ada Ceramah Ekstrim Saat Jam Istirahat di Sejumlah SMA di Sydney

Pemerintah Negara Bagian New South Wales (NSW) telah menerima hasil audit terhadap kegiatan kelompok ibadah di berbagai sekolah negeri. Muncul kekhawatiran mengenai adanya kegiatan ceramah ekstrim saat jam istirahat di sejumlah SMA.

Perintah melakukan audit ini dikeluarkan Menteri Utama (Premier) NSW Mike Baird bulan Juli 2015, tidak lama setelah muncul pemberitaan adanya siswa SMA Epping Boys High di Sydney, yang melakukan ceramah dengan penafsiran ajaran Islam secara sangat ekstrim.  

Siswa tersebut diperkirakan melakukan ceramahnya kepada para siswa Muslim lainnya di saat jam istirahat sekolah.

Juru bicara Departemen Pendidikan NSW menjelaskan, audit dilakukan terhadap seluruh sekolah negeri termasuk SMA Arthur Phillip High, yang merupakan sekolah Farhad Jabar, remaja yang menembak mati karyawan Kepolisian NSW di Parramatta, pekan  lalu.

SMA Arthur Phillip High.
SMA Arthur Phillip High.

 

Premier Baird mengatakan radikalisasi di kalangan siswa SMA tidak menyebar luas, namun demikian dia telah memerintahkan pejabat terkait untuk meningkatkan upaya mengatasi radikalisasi ini.

Secara terpisah Menteri Kehakiman Australia Michael Keenan menegaskan pemerintah federal memandang isu ini secara serius.

"Kami terus berkoordinasi dengan pihak berwenang di NSW untuk memastiakn bahwa para guru mampu mengidentifikasi siswanya yang mungkin mengalami radikalisasi," tutur Menteri Keenan.

Seorang aktivis kepemudaan di Sydney Barat, Sarkis Achmar, kepada ABC menjelaskan isu radikalisasi di kalangan anak muda setempat telah luput dari perhatian dalam lebih dari 10 tahun ini.

Menurut Sarkis Achmar, kelompok ektrimis selalu memanfaatkan kegelisahan anak-anak muda dalam mencari jatidirinya.

Lebih dari 200 polisi anti teror diturunkan dalam operasi penangkapan sejumlah tersangka di Sydney Barat, Rabu (7/10/2015). (Foto: Kiriman/NSW Police).
Lebih dari 200 polisi anti teror diturunkan dalam operasi penangkapan sejumlah tersangka di Sydney Barat, Rabu (7/10/2015). (Foto: Kiriman/NSW Police).

 

Menteri Keenan meminta pengertian masyarakat untuk memberi kesempatan bagi polisi dalam menuntaskan penyelidikan mereka atas kematian Curtis Cheng yang ditembak oleh Farhad Jabar.

Dari keempat orang yang ditangkap kemarin, tiga di antaranya telah dibebaskan tanpa tuntutan. Sedangkan satu orang masih ditahan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Harus dipahami bahwa polisi sedang mengembangkan penyelidikannya," katanya.

"Yang utama adalah, siapa pun yang terlibat dalam penembakan ini harus turut bertanggung jawab atas kejahatan mereka," tegas Menteri Keenan.

Dalam operasi yang digelar hari Rabu, setidaknya 200 petugas dilibatkan. Polisi yakin Farhad Jabar tidak bertindak sendirian, dan mengembangkan penyelidikannya pada asal-usul senjata yang dipergunakan remaja yang masih berusia 15 tahun itu.

Tak lama setelah menembak Curtis Cheng, Farhad Jabar berhasil dilumpuhkan dan tewas di tempat.